Myanmar Gagalkan Rencana Serangan Teroris di Maungdaw, Rakhine

My24hours.net, Myanmar – Pemerintah Myanmar telah menggagalkan rencana serangan teroris terhadap Distrik Maungdaw (Maungtaw), Rakhine dan menangkap tersangka yang mengikuti pelatihan teroris, demikian menurut laporan yang dirilis oleh Kantor Komite Informasi Penasihat Negara, Kamis (23/3/2017).

Peta Distrik Maungdaw, Rakhine, Myanmar.
Peta Distrik Maungdaw, Rakhine, Myanmar.

Berdasarkan informasi tersebut sekelompok orang yang mencurigakan telah mendekati Desa Tinn Mei di wilayah Taung Bazar di Buthidaung. Pasukan polisi penjaga perbatasan yang melakukan operasi pemulihan sebuah daerah 7 Maret maret, menemukan sebuah rumah tinggal dan tiga gubuk kecil di ngarai di dekatnya.

Saat melakukan penelusuran di ngarai tersebut, pasukan polisi penjaga perbatasan menemukan dan menginterogasi Mawlawi Adulamein, 32, dari Desa Kyaungtaung dan Mamed Zubai, 20, dari Desa Tinn Mei.

Dalam interogasi tersebut, ditemukan Mamed Zubai menggunakan kartu SIM secara ilegal dan didakwa berdasarkan Undang-Undang Impor/Ekspor. Ia sendiri beralasan ia pergi ke Mezaligone untuk menelepon pamannya yang tinggal di Bangladesh karena koneksi internet di Mezaligone lebih baik.

Sementara menurut pernyataan Adulamein, ia telah mengikuti pelatihan teroris. Marsaung, seorang guru yang ditunjuk oleh warga desa yang tinggal kawasan 3 Desa Tinn Mei, terlibat dalam serangan bersenjata di Kyikanpyin dan melarikan diri ke Bangladesh untuk menghadiri pelatihan serangan bersenjata.

Marsaung membawa lima orang yang tinggal di kamp pengungsi Kuluparlaung untuk melakukan pelatihan serangan bersenjata tersebut di minggu kedua Februari 2017 ke Desa Tinn Mei, Buthidaung.

Marsaung yang mengorganisir Rawfi, Shaungshoo Arlong, Mawlawi Adukawrein, Mawlawi Marmauk (a) Inus, mengatakan bahwa setiap orang bertanggung jawab untuk mengambil bagian dalam menuntut hak asasi manusia dengan cara serangan bersenjata.

Menurut Kantor Kepresidenan Myanmar, Mawlawi Adukawrein dan Mawlawi Marmauk mengatakan kepada warga desa untuk mendukung mereka dengan uang. Mereka menerima uang dari Abularshein, Raman, Mawlawi Isu, Norarmein, Mawlawi Marsaung, Marmauk Rawfi, Zarbay, Rawfi, Mawlawi Lobby, Mawlawi Nurularmein, Mawlawi Adukawrein dan lain-lain.

Kemudian mereka mengorganisir 36 peserta pelatihan untuk melakukan pengajaran untuk serangan bersenjata pada tanggal 1 Maret,dengan menjanjikan bahwa setiap peserta pelatihan akan dibayar 3.000 Kyat (29.000 Rupiah) per hari.

Rawfi, Harbat Seerar, dan Shaungshoo Ahlong telah ditemukan dan ditangkap karena melanggar hukum dengan merekrut pelatihan untuk indoktrinasi.

Selama interogasi, Abularshein mengaku bahwa ia menyediakan 100.000 Kyat kuntuk Mawlawi Sauli Mullah dan Norarmein dan 100.000 untuk Malawi Mamauk (a) Al Sud untuk digunakan selama pelatihan teroris.

Berdasarkan informasi dari mereka yang memberikan bantuan tunai kepada para penyerang kekerasan yang bersembunyi di pegunungan dekat Desa Tinmay, pasukan keamanan mencari di daerah tersebut dan menangkap 13 tersangka.

Setelah interogasi, polisi mengungkapkan bahwa dari 13 tersangka, enam, yaitu Sauli Mullah, Adu Rawkein, Kayphar Mullah, Mammud, Adu Salam dan Adu Yawshi, telah menghadiri pelatihan teroris dan tersangka lainnya berada masih diinterogasi untuk informasi lebih lanjut .

Polisi setempat sedang berupaya untuk mengirim para tersangka ke pengadilan.

Menurut interogasi, para tersangka memiliki rencana untuk kembali ke desa mereka setelah menyelesaikan pelatihan dilengkapi dengan senjata dari negara tetangga untuk menyerang pos-pos perbatasan.

Menurut Kantor Komite Informasi Penasihat Negara, mereka juga mengaku berencana untuk membuka lokasi pelatihan teroris di Tinn Mei, Ngamyinbaw, Yinma Kyauktaw dan Desa Innchaw Badana. Mereka ditangkap saat menghadiri sesi latihan pertama di Desa Tinmay.

Serangan teroris terhadap pos-pos perbatasan Myanmar di Maungdaw pernah terjadi pada 9 Oktober 2016 yang dilakukan oleh sekelompok warga “Rohingya” bersenjata. [MY24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Internasional
Kata kunci:
Penulis: