5 Fakta Insiden Libatkan Buah Durian di Dunia
My24hours.net, Australia – Ternyata ada sejumlah fakta mengenai insiden libatkan buah durian di dunia.
Tidak ada buah yang disukai sekaligus dibenci seperti buah durian atau duren. Baunya yang menyengat kadang dapat membuat seorang merasa mabuk dan mual.
Pada hari 29 April 2018, sekitar 600 siswa dan staf dievakuasi dari sebuah universitas di Australia karena bau menyengat yang dianggap sebagai kebocoran gas. Kru spesialis yang memakai masker mencari perpustakaan kampus universitas Royal Melbourne Institute of Technology, tetapi tidak ada kebocoran yang ditemukan.
Sebaliknya sumber bau menyengat tersebut ditemukan bersembunyi di lemari, dan ternyata sebuah durian yang membusuk.
Buah tropis yang dicintai banyak masyarakat di Asia Tenggara memiliki efek yang kuat. Dagingnya yang manis dan lembut juga memberikan bau yang menyengat.
Tetapi di balik itu semua, buah durian menimbulkan permasalahan serius. Berikut lima fakta insiden yang melibatkan buah durian yang mengundang banyak perhatian.
5 Fakta Insiden Libatkan Buah Durian di Dunia
1. Pasien dievakuasi dari rumah sakit Australia
Kejadian di universitas di Melbourne akhir April lalu bukanlah yang pertama di kota itu. Pada tahun 2014, para pasien di bangsal rumah sakit di pinggiran timur luar kota Melbourne dievakuasi ke area yang berbeda di rumah sakit di tengah kekhawatiran adanya kebocoran gas.
Petugas pemadam kebakaran dipanggil ke Rumah Sakit Swasta Mitcham, tetapi bau busuk ternyata berasal dari durian yang diyakini diberikan kepada seorang pasien sebagai hadiah.
2. Gajah menyerang gudang durian di Thailand
Jika Anda berpikir hanya manusia yang menyukai durian, pikirkan lagi. Pada Agustus tahun lalu, seekor gajah menyerbu sebuah bangunan penyimpanan durian pada tengah malam di provinsi Prachuap Khiri Khan di Thailand.
Gajah itu tertangkap kamera, masuk ke dalam ruangan yang menyimpan sekitar 40 durian di Koperasi Pertanian Huai Sat Yai. Insiden tersebut menyebabkan kerugian sekitar 70.000 baht (30 juta rupiah).
Dalam kekacauan untuk memakan buah durian tersebut, gajah itu juga menghancurkan dinding, penyejuk udara, dan pintu.
Insiden ini adalah kedua kalinya dalam 10 hari seekor gajah menjarah fasilitas penyimpanan durian. Seorang manajer mengatakan, pembobolan kedua terjadi hanya enam hari setelah pekerjaan perbaikan gudang tersebut selesai setelah serangan gajah sebelumnya.
3. Seorang pria hilang saat berburu durian di Singapura
Orang akan berusaha keras untuk mendapatkan durian, tetapi seorang pria terlalu jauh menyukainya ketika dia menghilang saat mencari buah itu.
Pada bulan Juli tahun lalu, seorang pria berusia 57 tahun hilang di sebuah kawasan hutan di Jurong, Singapura. Ia menghilang selama empat hari setelah dia pergi mencari durian yang berharga di sepeda motornya.
Pria itu ditemukan di dalam kondisi setengah sadar oleh pihak berwenang setelah keluarganya memberi tahu polisi bahwa dia tidak pulang ke rumah. Pria itu dibawa ke rumah sakit karena dehidrasi. Tidak diketahui apakah dia berhasil mendapatkan duriannya.
4. Pedagang ditusuk hingga mati karena kualitas durian
Pada 2016, seorang penjual durian di Malaysia ditikam hingga mati oleh pelanggan yang tidak senang. Pria berusia 61 tahun itu dilaporkan ditikam beberapa kali setelah bertengkar dengan seorang pelanggan mengenai kualitas buah durian di kiosnya di Bukit Mertajam, di barat laut negara itu. Dia kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Akhirnya, seorang pria 60 tahun menyerahkan diri ke polisi keesokan harinya.
“Dia mengatakan kepada kami bahwa dia bertengkar dengan korban karena dia tidak puas dengan durian yang dia beli,” kata Kepala Asisten Senior Penang CID, Razarudin Husain. Pria 60 tahun itu diyakini telah menggunakan pisau dari kios pedagang itu.
5. 80 ribu durian ludes terjual dalam 1 menit
Warga di Tiongkok juga menyukai durian. Bulan April 2018, para konsumen Tiongkok membeli 80.000 durian Monthong, dengan berat total 200 ton, dalam 60 detik pertama. Hal ini terjadi setelah adanya kerja sama baru Tiongkok-Thailand ditayangkan di sebuah situs belanja online.
Kerja sama itu adalah buah dari kesepakatan baru-baru ini antara pejabat Tiongkok dan Thailand untuk bekerja dengan raksasa e-commerce Alibaba Group untuk mendorong perkembangan ekonomi digital Thailand.[MY24]
Kategori: Gaya Hidup
Kata kunci: Fakta
Penulis: