Bukan Kaleng Kosong, Ini Arti Khong Guan Biskuit Asal Singapura
My24hours.net, Indonesia – Apa benar arti Khong Guan yang merupakan merek biskuit terkenal ini adalah stoples kosong atau kaleng kosong? Yuk, cari tahu.
Salah satu merek biskuit yang terkenal di Indonesia adalah merek Khong Guan dengan ciri khas kaleng merah dengan gambar seorang ibu dan putra dan putrinya.
Biskuit Khong Guan menjadi salah satu favorit di kalangan masyarakat Indonesia untuk disediakan pada berbagai acara, seperti untuk perayaan hari raya, biskuit sandwich untuk camilan sehari-hari, dan biskuit khusus untuk anak-anak.
Khong Guan varian “assorted” (berbagai macam) dalam kaleng, menawarkan berbagai varian biskuit, termasuk biskuit cokelat, biskuit kacang, biskuit krim, dan biskuit susu, serta wafer, yang membuat konsumen tidak cepat bosan saat menikmati isi kalengnya.
Kalengnya yang khas dengan tutupnya yang sangat rapat dapat digunakan ulang untuk menyimpan makanan seperti kerupuk, rengginang, dan lain sebagainya.
Seiring keterkenalan biskuit Khong Guan, banyak yang mempertanyakan arti dari kata “Khong Guan.” Ada sejumlah media menginformasikan arti dari kata “Khong Guan” adalah “Stoples Kosong” atau “Kaleng Kosong.” Benarkah demikian?
Sebelum mengetahuinya, ada baiknya kita mengetahui dahulu sejarah singkat dari biskuit Khong Guan ini.
Sejarah Biksuit Khong Guan
Meskipun terkenal di Indonesia, Khong Guan bukan berasal dari Indonesia, tetapi dari Singapura. Perusahaan biskuit Khong Guan didirikan oleh kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, yang berasal dari Fujian, Tiongkok tenggara.
Kakak beradik Chew Choo Keng (1916 – 2001) dan Chew Choo Han (1919 – 2007) meninggalkan desa mereka di Fujian, Tiongkok untuk datang ke Singapura, pada tahun 1937. Mereka akhirnya mendapatkan pekerjaan di pabrik biskuit lokal yang dijalankan oleh Tan Kah Kee untuk menghidupi keluarga mereka di Tiongkok.
Serangan Jepang terhadap Singapura pada tahun 1942, membuat mereka terpaksa mengungsi ke Ipoh, Perak, Malaysia. Hidup mereka di sana tidak mudah, meskipun sempat mendirikan pabrik biskuit bernama Khong Leng (Mandarin: 康寧; pinyin: kāng níng) mereka harus mengungsi kembali karena pendudukan Jepang, dan mereka beralih produk yang mereka jual menjadi garam karena tepung dan gula tidak lagi tersedia di daerah mereka tinggal. Mereka juga berjualan sabun produksi mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka di masa perang tersebut.
Keng dan Han kembali ke Singapura setelah kekalahan Jepang menarik pasukannya di Singapura karena kalah perang pada tahun 1945. Kakak beradik tersebut kembali menjual biskuit buatan sendiri secara manual dengan tangan.
Setelah Chew Choo Han secara kebetulan menemukan dan membetulkan beberapa mesin pembuat biskuit tua dan rusak akibat perang yang dijual sebagai barang bekas dari pabrik lama tempat mereka dulu bekerja, kemampuan produksi dan penjualan meningkat, pada tahun 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited didirikan dengan lokasi pabrik pertamanya di 18 Howard Road.
Arti Khong Guan
Lalu apa arti dari kata “Khong Guan”? Benarkah berarti stoples atau kaleng kosong? Tentu saja kurang tepat bahkan cenderung salah. Nama “Khong Guan” memang terdengar seperti Kong Guan (Mandarin: 空罐; pinyin: kōng guàn) yang berarti stoples atau kaleng kosong. Namun, perusahaan mana yang menggunakan nama yang tidak memiliki arti yang positif bagi perusahaan? Konsumen mana yang mau membeli biskut tetapi tertulis “Kaleng Kosong”?
Kata “Khong Guan” (ada yang mengucap: “Khong Goan”) dalam merek biskuit asal Singapura ini berasal dari pengucapan bahasa Hokkien (Hokkian) dari kata dalam bahasa Mandarin yaitu “Kang Yuan” (Mandarin: 康元; pinyin: kāng yuán). Kata “Kang Yuan” sendiri dapat dilihat di sebelah logo tulisan di situs resmi Khong Guan Singapura dan juga di beberapa produk Khong Guan khususnya yang dipasarkan dan ditargetkan untuk konsumen yang berbahasa Mandarin.
Penggunaan bahasa Hokkien pada nama perusahaan “Khong Guan” ini, tidak lepas dari pendirinya yang fasih menggunakan bahasa Hokkien. Kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, pendiri Khong Guan berasal dari Fujian yang mayoritas penduduknya berbahasa Hokkien. Bahkan kata “Hokkien” sendiri berarti “Fujian”, sebuah provinsi di tenggara Tiongkok. Bahasa Hokkien juga banyak digunakan di Singapura yang merupakan tempat kelahiran perusahaan Khong Guan.
Kata “Khong Guan” berasal dari kata “Kang Yuan” (Mandarin: 康元; pinyin: kāng yuán), terdiri dari dua kata, yaitu “kang” (康, kāng) dan “yuan” (元; yuán). Kata “kang” (康, kāng) dapat berarti “sehat” atau “sejahtera” atau “melimpah.” Sedangkan kata “yuan” (元; yuán) dapat berarti “awal”, “sumber”, “utama”, atau “dasar.”
Jadi, dari gabungan kedua kata tersebut dapat memiliki banyak arti yang positif yang mencerminkan ataupun yang diharapkan dari keberadaan perusahaan dan produknya.
Dengan demikian, Kata “Khong Guan” bisa berarti “Sumber Kesehatan” atau “Awal yang Sehat” yang merupakan harapan bahwa biskuit yang diproduksi menjadi awal yang sehat atau sumber kesehatan bagi para konsumennya. Atau bagi perusahaan, nama ini bisa berarti ” Sumber Kesejahteraan” dengan harapan perusahaan menjadi sumber kesejahteraan bagi pemilik dan yang bekerja di dalamnya.
Sebagai informasi tambahan, seperti catatan sejarah di atas disebutkan bahwa Kakak beradik Chew Choo Keng dan Chew Choo Han pernah mendirikan perusahaan biskuit sebelum Khong Guan, yaitu Khong Leng (Mandarin: 康寧 pinyin: kāng níng) yang bisa berarti sehat (康) dan damai (寧). Namun nama ini ditinggalkan setelah Jepang masuk dan mengganggu kedamaian mereka.
Jadi jelas, apapun arti kata yang diambil, nama “Khong Guan” setidaknya bukan berarti stoples kosong atau kaleng kosong meskipun terdengar sama. Dan sesuai kiprahnya yang panjang hingga sekarang di dunia produsen makanan, nama Khong Guan bukanlah nama “kaleng-kaleng” atau “kaleng kosong.”[MY24]
Referensi
- Khongguan.com.sg.
- Singapore Infopedia.
- Chan Kwok B., Claire See Ngoh Chiang. Stepping Out: The Making of Chinese Entrepreneurs. 1994.
Kategori: Gaya Hidup
Kata kunci: Singapura, tren makanan, viral
Penulis: