Fakta Unik Tarian Barongsai yang Mungkin Belum Anda Tahu
My24hours.net, Indonesia – Ada sejumlah fakta unik tarian barongsai yang mungkin belum Anda tahu. Mari simak fakta-faktanya.
Tarian Barongsai atau Tarian Singa, sebuah warisan budaya Tionghoa yang telah melintasi batas-batas wilayah dan mencuri perhatian di seluruh dunia, merupakan sebuah tradisi yang dipandang mistis dan dianggap sebagai pembawa keberuntungan.
Tarian yang melibatkan penampilan singa-singaan yang mengagumkan, dipertunjukkan dengan semangat dan energi yang memukau selama perayaan Tahun Baru Imlek maupun Cap Go Meh. Di balik gerakan yang dinamis dan musik yang memukau, Barongsai menyimpan makna dan simbolisme yang kaya akan nilai budaya Tionghoa.
Sejarah Barongsai
Asal-usul barongsai tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan telah ada sejak Dinasti Han (206 SM – 220 M). Tarian ini awalnya ditampilkan dalam acara-acara keagamaan untuk mengusir roh jahat dan melindungi masyarakat.
Barongsai berkembang pesat selama Dinasti Tang (618 – 907 M). Pada masa ini, tarian barongsai mulai ditampilkan dalam berbagai acara, termasuk pernikahan, pembukaan toko, dan perayaan lainnya.
Pada masa Dinasti Song (960 – 1279 M), barongsai mulai dikenal di luar Tiongkok. Tarian ini diperkenalkan ke berbagai negara, termasuk Jepang, Korea, dan Vietnam.
Dari penampilan yang menarik hingga misteri bahwa Barongsai memiliki kemampuan untuk mengusir roh jahat dan menghadirkan keberuntungan serta kemakmuran di komunitasnya, ada sejumlah fakta unik tarian Barongsai.
Fakta Unik Tarian Barongsai yang Mungkin Belum Anda Tahu
Tarian barongsai memiliki banyak fakta unik yang menarik untuk disimak. Berikut adalah beberapa fakta unik tarian barongsai yang mungkin belum Anda tahu:
1. Simbol hewan yang tidak ada di Tiongkok
Seperti namanya, Barongsai atau Tarian Singa, adalah tarian yang melibatkan hewan Singa sebagai pertunjukkan utamanya. Namun, Singa adalah hewan yang tidak ada di daratan Tiongkok. Dengan kata lain Tiongkok bukan habitat asal dari Singa. Habitat asli Singa hanya ada di Afrika dan India. Namun kemudian Singa dibawa ke Tiongkok pada masa Dinasti Han Barat (206 SM – 9 M) ketika diplomat Zhang Qian melakukan perjalanan ke Asia Tengah. Akhirnya Singa menjadi hewan yang dihormati dalam budaya Tionghoa selama ribuan tahun setelah hewan Singa diperkenalkan oleh para pelancong dari Asia Selatan khususnya dari India.
2. Barongsai memiliki simbolisme yang kuat
Dengan diperkenalkannya hewan Singa ke daratan Tiongkok oleh para pelancong dari Tiongkok ke India atau sebaliknya, termasuk dari teks-teks keagamaan, khususnya Agama Buddha, Singa menjadi hewan yang dihormati karena melambangkan kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaan.
Barongsai memiliki simbolisme yang kuat dalam budaya Tionghoa. Singa adalah hewan yang dihormati karena melambangkan kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaan. Dengan lambang atau simbol demikian, tarian barongsai dipercaya dapat membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat. Ketika barongsai menari, ia akan menggoyangkan kepalanya dan mengayunkan kakinya untuk mengusir roh jahat.
3. Berusia lebih dari 1.000 tahun
Barongsai telah menjadi bagian dari budaya Tionghoa selama ribuan tahun. Tarian ini diperkirakan telah ada sejak Dinasti Han (206 SM – 220 M).
Pada masa itu, barongsai biasanya ditampilkan dalam acara-acara keagamaan, seperti perayaan Tahun Baru Imlek. Tarian ini juga ditampilkan dalam acara-acara penting lainnya, seperti pernikahan dan pembukaan toko.
Barongsai terus berkembang selama Dinasti Tang (618 – 907 M). Pada masa ini, barongsai mulai ditampilkan dalam berbagai acara, termasuk festival dan perayaan lainnya.
4. Gaya tarian berbeda di tiap daerah
Barongsai memiliki dua gaya utama, yaitu gaya utara dan gaya selatan. Gaya utara berasal dari provinsi Hebei, Tiongkok. Gaya ini dicirikan oleh gerakan yang kaku dan penuh tenaga.
Gaya selatan berasal dari provinsi Guangdong, Tiongkok. Gaya ini dicirikan oleh gerakan yang dinamis dan ekspresif.
Selain gaya utara dan selatan, ada juga gaya barongsai yang berkembang di daerah-daerah lain di Tiongkok. Misalnya, di provinsi Fujian, terdapat gaya barongsai yang disebut “Hokkien lion dance” (Barongsai Hokkien).
5. Barongsai membutuhkan keterampilan khusus
Tarian barongsai membutuhkan keterampilan khusus untuk dilakukan. Para penari barongsai harus mampu menari dengan koordinasi yang baik dan mengikuti irama musik.
Selain itu, para penari barongsai juga harus mampu menahan berat kostum barongsai yang berat. Kostum barongsai biasanya terbuat dari kertas, kain, dan bulu.
6. Barongsai adalah hiburan yang populer
Tarian barongsai adalah hiburan yang populer di Tiongkok dan berbagai negara di dunia. Tarian ini sering ditampilkan pada berbagai acara penting, termasuk Tahun Baru Imlek, pernikahan, dan pembukaan toko.
Tarian barongsai tidak hanya menghibur, tetapi juga merupakan simbol harapan dan keberuntungan.
7. Pernah dilarang di Hong Kong
Barongsai pernah dilarang di Hong Kong pada tahun 1924. Larangan ini dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Inggris karena dianggap berbahaya.
Larangan ini dicabut pada tahun 1945 setelah Hong Kong dikembalikan ke Tiongkok. Sejak saat itu, barongsai kembali populer di Hong Kong dan menjadi salah satu simbol budaya Tionghoa di kota tersebut.
Barongsai adalah tarian tradisional Tionghoa yang memiliki sejarah panjang dan makna yang penting dalam budaya Tionghoa. Tarian ini tidak hanya menghibur, tetapi juga merupakan simbol harapan dan keberuntungan.[MY24]
Kategori: Gaya Hidup
Kata kunci: Fakta, Imlek
Penulis: