Ini Alasan Sebenarnya Mengapa Santa Claus Berbaju Merah dan Putih
My24hours.net, Amerika Serikat – Tahukah Anda mengapa Santa Claus berbaju merah dan putih? Apa alasan di balik warna ini?

Perayaan Hari Natal identik dengan kehadiran Santa Claus atau Sinterklas. Selain berperawakan gemuk dan janggut putih, Santa Claus identik dengan baju berwarna merah dan putih.
Pertanyaannya muncul, mengapa Santa Claus berbaju merah dan putih? Jawabannya tentu saja bukan karena ia meniru warna bendera Indonesia atau Polandia.
Berikut Alasan Santa Claus Berbaju Merah dan Putih
Karakter Santa Claus modern yang kita kenal sekarang ini sebenarnya sudah cukup tua keberadaannya. Karakter Santa Claus modern merupakan karakter tambal sulam yang dijalin bersama dari perpaduan berbagai sumber karakter.
Salah satu sumber karakter Santa Claus tersebut adalah Santo Nikolas dari Myra, seorang uskup Yunani abad ke-4. Ia terkenal mengenakan jubah merah sambil memberikan hadiah kepada orang miskin, terutama anak-anak. Ia juga adalah tokoh cerita rakyat Inggris “Father Christmas” (Bapak Natal), yang menggunakan jubah yang awalnya berwarna hijau kemudian berubah menjadi merah setelah beberapa waktu.
Warna merah sendiri melambangkan penebusan, pengorbanan, kehidupan, kematian, dan daging dalam Kekristenan, sebuah simbol bagi kehidupan Yesus.
Santa Claus yang kita kenal juga banyak dipengaruhi oleh sosok Santo Nikolas dalam versi Belanda yang dikenal dengan nama Sinterklas. Di Indonesia yang pernah dijajah oleh Belanda, nama Sinterklas lebih dikenal dibanding dengan Santa Claus.
Legenda Sinterklas berkembang di Kota Nieuw Amsterdam (sekarang New York) salah satu daerah koloni Belanda di Amerika Serikat. Legenda ini juga populer di kalangan warga Manhattan Amerika Serikat yang berkecukupan, termasuk para sastrawan seperti Washington Irving dan Clement Clarke Moore pada awal 1800-an. Irving dan Moore ingin mengubah Malam Natal dari pesta jalanan yang riuh menjadi peristiwa keluarga yang hening.
Moore yang menulis baris puisi “Twas The Night Before Christmas” pada tahun 1823, menciptakan banyak ide tentang Santa Claus ala Amerika, santo pelindung berjubah merah yang memberikan hadiah kepada semua orang apakah mereka mau atau tidak.
Juga di tahun 1820-an, iklan untuk hadiah Natal menjadi umum di Amerika Serikat. Dan pada tahun 1840-an, Santa Claus sendiri sering menjadi ikon komersial dalam iklan.
Karakter Santa Claus dengan baju merah dan putihnya semakin populer terlebih setelah ia muncul dalam sebuah iklan Coca-Cola, minuman ringan berkarbonasi rasa kola, pada tahun 1930-an.
Santa Claus versi Amerika ini kemudian menjadi populer di dunia saat Amerika Serikat menjadi pusat ekonomi dan budaya yang menjadi acuan negara-negara lain terutama negara berkembang.[MY24]
Kategori: Gaya Hidup
Kata kunci: Natal, Sinterklas
Penulis: