Menjaga Kesehatan Mental Anak Dampak Sekolah Ditutup
My24hours.net, Indonesia – Tahukah Anda bahwa dampak sekolah ditutup dan kegiatan dilakukan di rumah bisa memengaruhi kesehatan mental anak Anda?
Sudah hampir enam bulan, sejak wabah virus corona baru (COVID-19) muncul dan dunia menjadi tidak sama seperti dulu lagi. Kita hidup di dunia baru dari penggunaan masker wajah, sarung tangan dan sangat berhati-hati saat menyentuh permukaan.
Kita sungguh-sungguh membersihkan, menyanitasi, dan menyemprotkan desinfektan ke udara untuk melawan musuh yang berbahaya, yang tidak terlihat oleh mata telanjang kita. Kita berusaha untuk bekerja dari rumah, dan berpegang untuk tetap sehat jasmani dan mental.
Bahkan ketika para pakar medis, ilmuwan, dan peneliti bekerja siang dan malam untuk mengembangkan penyembuhan, tidak ada yang tahu berapa lama pandemi ini berlangsung.
Saat orang dewasa disibukkan oleh miliaran tanggung jawab di rumah, kita mungkin mengabaikan dampak pandemi (dan konsekuensinya) terhadap anak-anak kecil dan pikiran mereka yang rapuh.
Karena jumlah infeksi COVID-19 terus meningkat setiap hari, tidak ada konfirmasi kapan sekolah dan lembaga pendidikan lainnya akan dibuka.
Sebagai orang tua, penting untuk memperhatikan kesehatan mental anak Anda selama masa-masa ujian ini. Hal itu karena rutinitas sekolah mereka yang normal telah terganggu.
Berikut adalah tiga hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental anak Anda yang rentan dari dampak sekolah tutup.
3 Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak Dampak Sekolah Ditutup
1. Menjaga rutinitas
Ingat, pikiran anak muda membutuhkan rutinitas untuk berkembang karena membantu mereka memahami apa yang akan mereka lakukan sepanjang hari. Tidak harus sekaku jadwal waktu sekolah, tetapi mengatur waktu untuk belajar, hobi, makan siang dan waktu bermain akan selalu berguna. Ini akan menguntungkan Anda dan anak Anda. Ini juga akan memastikan bahwa si kecil Anda tidak menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan gadget.
2. Bantu berhubungan dengan teman
Untuk anak Anda, sekolah bukan hanya tempat untuk belajar saja tetapi juga tempat di mana ia bisa berada di sekitar teman-temannya dan bersosialisasi. Gangguan tiba-tiba dari rutinitas normal mereka pasti membingungkan dan membuat mereka kesal. Anda dapat meluangkan waktu setiap hari untuk menjadwalkan sesi panggilan video dengan teman-teman mereka, sehingga mereka dapat bertemu dan berbicara dengan teman sebaya mereka. Jika mereka sudah mulai mengambil kelas online, mereka mungkin mempertimbangkan bersama selama jam makan siang untuk membahas hari itu juga.
3. Luangkan waktu untuk hobi dan kegiatan
Tinggal di dalam rumah bisa menguras mental dan menanamkan perasaan kesepian pada anak kecil. Untuk mengatasi hal yang sama, pastikan bahwa anak Anda menghabiskan setidaknya satu jam setiap hari, melakukan sesuatu yang sangat ia sukai. Bisa apa saja mulai dari melukis, menggambar, bermain dengan mainan mereka, menari, memasak (sesuai usia mereka) dll.
Para orang tua, penting untuk diingat bahwa Anda tidak dapat meniru jadwal anak-anak Anda di sekolah. Inilah sebabnya mengapa penting untuk melakukan apa pun yang Anda bisa. Namun lakukan tanpa aturan keras dan cepat, untuk menjaga kesehatan mental anak di rumah.[MY24]
Kategori: Gaya Hidup
Kata kunci: Parenting
Penulis: