Mengapa Duduk Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Demensia
My24hours.net, Indonesia – Mengapa duduk terlalu lama meningkatkan risiko demensia khususnya pada lansia? Berikut penjelasannya berdasarkan penelitian.

Demensia adalah suatu sindrom yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, seperti memori, berpikir, bahasa, dan kemampuan eksekutif. Demensia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk usia, penyakit, dan gaya hidup.
Salah satu gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko demensia adalah duduk terlalu lama. Dan gaya hidup ini banyak dilakukan oleh orang lanjut usia (lansia).
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat meningkatkan kemungkinan terkena demensia. Ini mungkin menjadi alasan baru bagi orang lanjut usia untuk beranjak dari sofa.
Duduk Terlalu Lama Meningkatkan Risiko Demensia
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open pada tahun 2023 menemukan bahwa orang yang duduk lebih dari 10 jam sehari memiliki risiko 20% lebih tinggi terkena demensia dibandingkan orang yang duduk kurang dari 4 jam sehari. Risiko ini semakin meningkat seiring dengan bertambahnya durasi duduk.
Para peneliti belum mengetahui secara pasti bagaimana duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko demensia. Namun, ada beberapa teori yang dikemukakan, antara lain:
- Duduk terlalu lama dapat menurunkan aliran darah ke otak. Aliran darah yang buruk ke otak dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak dan meningkatkan risiko demensia.
- Duduk terlalu lama dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin. Kadar gula darah dan insulin yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer, salah satu jenis demensia yang paling umum.
- Duduk terlalu lama dapat mengurangi produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH). HGH memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah penuaan.
1. Aliran darah ke otak
Otak membutuhkan aliran darah yang lancar untuk berfungsi dengan baik. Duduk terlalu lama dapat menurunkan aliran darah ke otak, karena dapat menyebabkan pembuluh darah di kaki menjadi kaku dan menyempit. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi ke otak, yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak.
2. Kadar gula darah dan insulin
Kadar gula darah dan insulin yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Duduk terlalu lama dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin, karena dapat menyebabkan resistensi insulin. Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk mengangkut gula darah ke dalam sel.
3. Hormon pertumbuhan manusia (HGH)
Hormon pertumbuhan manusia (HGH) memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah penuaan. Duduk terlalu lama dapat mengurangi produksi HGH, karena dapat menyebabkan pelepasan hormon stres kortisol. Kortisol dapat menghambat produksi HGH.
Cara mengurangi risiko demensia akibat duduk terlalu lama
Untuk mengurangi risiko demensia akibat duduk terlalu lama, penting untuk membatasi durasi duduk. Orang dewasa dianjurkan untuk berdiri dan bergerak aktif setidaknya selama 30 menit setiap hari.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi durasi duduk:
- Berdirilah setiap 30 menit sekali, bahkan jika hanya sebentar.
- Gunakan tangga daripada lift atau eskalator.
- Parkir mobil jauh dari tempat tujuan Anda.
- Bergabunglah dengan kelas olahraga atau klub olahraga.
Dengan mengurangi durasi duduk, Anda dapat membantu melindungi otak Anda dari kerusakan dan menurunkan risiko demensia.
Kesimpulan
Duduk terlalu lama meningkatkan risiko demensia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan aliran darah ke otak, peningkatan kadar gula darah dan insulin, serta penurunan produksi hormon pertumbuhan manusia (HGH). Untuk mengurangi risiko demensia akibat duduk terlalu lama, penting untuk membatasi durasi duduk dan berdiri serta bergerak aktif setidaknya selama 30 menit setiap hari.[MY24]
Kategori: Kesehatan
Kata kunci: Alzheimer, Demensia, Kesehatan Otak, penelitian
Penulis: