Nyata, Usia Bayi Ini Lebih Muda 1 Tahun dari Ibunya, Kok Bisa?

My24hours.net, Amerika Serikat – Bukan suatu hoax, seorang bayi memiliki usia lebih muda satu tahun dari ibunya. Tetapi hal ini terjadi berkat kemajuan ilmu pengetahuan modern.

Benjamin Gibson dan Tina Gibson serta bayi Emma Wren Gibson yang lahir dari embrio bayi yang dibekukan.
Benjamin Gibson dan Tina Gibson serta bayi Emma Wren Gibson yang lahir dari embrio bayi yang dibekukan. Foto: Benjamin Gibson dan Tina Gibson

Emma Wren Gibson, seorang bayi perempuan berdasarkan keberadaan fisiknya di dunia ia telah berusia 24 tahun, lebih muda satu tahun dari ibunya yang berusia 25 tahun.

Hal tersebut terjadi karena kelahiran Emma yang unik dan peran sains modern. Bayi ini terlahir dari embrio yang telah dibekukan selama 24 tahun, tepatnya pada 14 Oktober 1992.

Kelahiran Emma merupakan sebuah rekor dunia mengingat lamanya embrio ini membeku sebelum akhirnya menghasilkan kehamilan dan kelahiran yang sukses.

Embrio bayi Emma sendiri memang diperuntukan khusus untuk program fertilisasi in vitro (bayi tabung) oleh pasangan donor tanpa nama (anonim). Embrio ini tetap membeku sambil menunggu pasangan yang mau mengadopsinya.

Embrio bayi Emma baru dicairkan pada 13 Maret 2017 oleh Carol Sommerfelt, direktur laboratorium embriologi di Pusat Donor Embrio Nasional Amerika Serikat. Dan kemudian embrio ini diberikan diadopsi oleh pasangan Benjamin Gibson dan Tina Gibson.

“Apakah Anda menyadari bahwa saya berusia 25 tahun? Embrio ini dan saya bisa menjadi teman terbaik,” ujar Tina Gibson seperti yang dilansir CNN, Rabu (20/12/2017). pasangan Gibson sempat terkejut melihat kenyataan bahwa usia embrio lebih muda satu tahun dari calon ibunya.

Tina, yang sekarang berusia 26 tahun, menjelaskan kepada CNN, “Saya hanya menginginkan seorang bayi, saya tidak peduli apakah itu rekor dunia atau tidak.”

Pasangan Gibson telah menikah tujuh tahun yang lalu. Namun sayangnya, Benjamin mengalami fibrosis kistik yang membuat kemandulan pada dirinya.

Atas saran ayah Tina, pasangan tersebut mempertimbangkan untuk mengikuti program adopsi embrio. Setelah memutuskan untuk menjalankan program tersebut.

“Selama bulan Agustus tahun lalu, saya melihat Benjamin dan berkata ‘saya pikir kita perlu mengajukan permohonan adopsi embrio’… Kami mengisi aplikasi dan mengirimkannya malam itu,” ujar Tina.

Pada Desember 2016, Tina menjalani pengobatan untuk melakukan serangkaian tes. Pada Maret 2017, pasangan ini dinyatakan siap untuk segala prosedur dalam program adopsi embiro.

Saat mengikuti program adopsi embrio, pasangan tersebut dihadapkan pada 300 profil embrio yangs empat membuat mereka kebingungan. Akhirnya pasangan tersebut memilih Emma sebagai calon putri mereka.

Emma tercatat menjadi rekor dunia sebagai bayi yang lahir dari embrio beku terlama.

Ditanya apakah pasangan Gibson mau mencoba lagi dengan dua embrio yang tersisa untuk saudara perempuan atau saudara laki-laki Emma, Tina mengatakan bahwa dia akan mencoba kembali memiliki bayi tetapi kemungkinan setahun mendatang.[My24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Sains
Kata kunci:
Penulis: