Planet yang Terbanyak Memiliki Bulan di Tata Surya

My24hours.net, Indonesia – Dengan 20 Bulan baru, Saturnus menjadi planet yang terbanyak memiliki Bulan di tata surya kita.

Planet yang Terbanyak Memiliki Bulan di Tata Surya

Saturnus sekarang dijuluki sebagai “raja bulan” di tata surya, karena 20 Bulan yang baru ditemukan. Hal itu membuat berjumlah total 82 Bulan yang diketahui berada di cincin planet itu.

Dengan demikian, Planet Saturnus menggantikan kedudukan Jupiter yang memiliki 79 bulan. Pusat Planet Minor Persatuan Astronomi International, mengumumkannya pada 7 Oktober 2019.

Dan kondisi itu bukan hanya sementara. Saturnus kemungkinan akan mempertahankan gelarnya, kata Scott Sheppard, seorang astronom di Carnegie Institution for Science di Washington, DC. Dia memperkirakan bahwa Saturnus memiliki sekitar 100 bulan – tetapi yang tersisa sangat kecil, lebarnya di bawah 1 kilometer, sehingga mereka sulit diidentifikasi.

Planet yang Terbanyak Memiliki Bulan

Sheppard dan rekan-rekannya perlu bertahun-tahun untuk mengonfirmasi beberapa bintik yang ditangkap dalam gambar yang diambil dari 2004 hingga 2007 oleh Teleskop Subaru di Hawaii, yang memberi fakta bahwa banyak Bulan yang mengorbit di Saturnus.

Dengan membandingkan lokasi benda-benda dari waktu ke waktu, tim tersebut menemukan bahwa tiga Bulan yang baru ditemukan adalah prograde, mengorbit dalam arah yang sama rotasi Saturnus. Sementara 17 Bulan adalah retrograde, bergerak ke arah yang berlawanan dengan rotasi Saturnus. Masing-masing lebarnya antara 2 hingga 5 kilometer.

Semua kecuali satu dari Bulan yang baru ditemukan berada dalam tiga kelompok Bulan yang ada. Para astronom berpikir bahwa kelompok-kelompok ini terbentuk ketika Bulan yang lebih besar pecah, baik karena bertabrakan satu sama lain atau dengan komet yang lewat. Tapi satu Bulan prograde adalah Bulan yang aneh: Sudut kemiringan sumbunya menunjukkan bahwa bulan itu termasuk Bulan-Bulan serupa lainnya yang termasuk dalam mengorbit dua tahunan. Tapi Bulan itu berbeda jauh di antara Bulan retrograde, karena ia mengelilingi Saturnus dalam tiga tahun.

Sesuatu mungkin telah menarik bulan ini dari gugusannya, kata Sheppard seperti yang dilansir Science News, Selasa (8/19). Atau bisa juga termasuk dalam kelompok keempat, yang diciptakan oleh beberapa peristiwa yang tidak diketahui pada tahun-tahun pembentukan Saturnus.

Menemukan lebih banyak bulan dapat membantu memecahkan teka-teki itu. Tetapi, Sheppard berkata, “jika kita ingin menemukan yang lebih kecil, kita harus mendapatkan teleskop yang lebih besar.” [MY24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Sains
Kata kunci: ,
Penulis: