Bebas! Ini Kota Khusus Penggemar Drone di Jepang
My24hours.net, Jepang – Jika Anda seorang penggemar drone mungkin kota di Jepang ini menjadi tempat favorit Anda untuk sekadar berlibur atau menetap.
Di sebuah daerah pegunungan yang biasanya tenang di mana sungai-sungai yang deras dan kicau burung, kini ditambah dengan suara dengungan mekanis di udara. Sumber suara tersebut adalah drone – kendaraan udara kecil tak berawak yang terbang di atas sebuah kota di Prefektur Tokushima.
Kota Naka yang populasinya kian menurun, sekarang dipromosikan sebagai tempat “di mana drone terbang dengan jumlah terbanyak di Jepang”. Kota ini berupaya mengubah minimnya keunikan menjadi keunggulan.
Pada akhir November 2018 di B&G Yagai Katsudo Center, tiga drone terbang dengan anggun di langit biru yang cerah. B&G Yagai Katsudo Center adalah sebuah fasilitas kegiatan di luar ruangan yang dikelilingi oleh hutan dan sungai di dalam kota.
Drone-drone itu perlahan membuat lingkaran, naik dengan cepat dan menunjukkan gerakan seolah-olah mereka adalah makhluk hidup. Pengontrol drone tersebut adalah pejabat kantor promosi drone pemerintah Kota Naka.
Hayato Tawa, 23, wakil kepala kantor promosi, membuat seruan, dengan mengatakan, “Anda dapat menerbangkan drone ke sini tanpa batas tanpa khawatir mereka akan menabrak gedung atau orang.”
Pada April 2016 Kota Naka menjadi kota pertama di Jepang yang mendirikan daerah khusus untuk drone.
Pada 2017 pemerintah daerah membuat “peta drone” yang mengidentifikasi 25 tempat yang cocok untuk drone terbang. Termpat tersebut termasuk tempat yang bagus untuk melihat dedaunan musim gugur.
Setelah dirilis secara online, peta tersebut mendapatkan popularitas melalui media sosial. Dan sekitar 100 penggemar drone dari seluruh negara mengunjunginya selama setahun.
Hitomi Adachi, 47, karyawan perusahaan dari Distrik Naniwa, Osaka, mengunjungi kota itu untuk pertama kalinya pada bulan September 2018. Ia mengatakan situasi di sana berbeda dari Osaka. Ia dapat dengan bebas menerbangkan drone-nya di lingkungan alami yang luar biasa tersebut. Ia merasa tidak pernah bosan bahkan ketika ia menerbangkannya selama berjam-jam.
[Baca juga: Panduan Dasar Sebelum Membeli Drone untuk Pemula]
Sejarah Naka, Kota bagi Penggemar Drone”
Kota Naka dibangun pada 2005 sebagai hasil dari penggabungan lima kota dan desa. Populasi saat itu 11.596, tetapi telah menurun dari tahun ke tahun. Populasi saat ini adalah 8.444, dengan penduduk berusia 65 atau lebih tua mencapai 48,5 persen. Hanya ada dua toko serba ada di kota yang tidak memiliki tempat wisata terkenal.
Mengapa kota yang dalam kondisi seperti itu memutuskan untuk fokus pada drone? Mengapa kota ini memungkinkan menjadi kota bagi penggemar drone dari seluruh dunia?
Drone menarik perhatian publik di Jepang setelah insiden pada April 2015 ketika drone ditemukan di atap Kantor Perdana Menteri Jepang.
Pada saat itu, seorang pria anggota kooperator vitalisasi lokal yang pindah ke dan tinggal di Kota Naka kebetulan berkata, “Jika itu terjadi di kota ini, drone yang jatuh tidak akan mengganggu siapa pun.”
UU Penerbangan Sipil yang direvisi setelah insiden itu melarang penerbangan pesawat tak berawak di “distrik-distrik padat penduduk”.
Namun, Naka adalah sebuah kota yang populasinya telah berkurang dan 95 persen luas areanya adalah hutan. Dengan demikian, hanya ada beberapa tempat di kota tersebut yang tunduk pada peraturan hukum tersebut.
Sebuah rencana untuk menghidupkan kembali komunitas lokal dengan menggunakan drone telah berjalan dengan lancar. Pemerintah pusat dan prefektur memperhatikan upaya ini.
Naka kemudian ditunjuk sebagai “zona khusus drone” oleh pemerintah prefektur. Pada bulan Februari 2016, eksperimen pertama Jepang menggunakan drone untuk mengirimkan paket ke rumah-rumah, dilaksanakan di kota ini. Eksperimen ini diselenggarakan oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata dan entitas lainnya. Tujuannya adalah sebagai langkah untuk membantu warga masyarakat yang menghadapi kesulitan berbelanja.
Pemerintah kota juga mengundang acara perlombaan bagi penggemar drone dan telah mengadakan acara bagi warga untuk mencoba menerbang drone.
Awalnya banyak warga yang skeptis dengan rencana tersebut, menyuarakan keraguan tentang seberapa besar manfaat drone. Tetapi sekarang banyak penduduk telah membeli drone dan menerbangkannya.
Manfaat Lain dari Drone
Kunishige Takezaki, 79, yang telah berkecimpung dalam bisnis kehutanan selama bertahun-tahun, menjadi tertarik pada drone setelah mencobanya. Ia membeli satu drone sekitar 150.000 yen pada musim panas 2016.
“Saya merasa seolah-olah saya sendiri sedang terbang sambil menonton layar pengontrol. Kota tempat saya tinggal selama beberapa dekade ini terlihat berbeda ketika saya melihatnya dari langit,” kata Takezaki.
Drone juga digunakan untuk bisnis kehutanan, industri utama Kota Naka.
Biasanya, pohon-pohon yang ditebang di pegunungan diangkut ke jalan terdekat menggunakan kabel dan tali. Sudah menjadi beban berat bagi pekerja untuk memasang tali ke pohon sambil memanjat dan menuruni lereng gunung.
Sekarang tali terpasang ke drone, yang membawa tali ke lokasi kerja, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dalam beberapa menit.
Hirohito Kamei, 41, presiden Kamei Ringyo, sebuah perusahaan kehutanan yang berbasis di Tokushima, menyatakan harapannya. “Drone dapat menghapus citra bahwa pekerjaan kehutanan terlalu sulit dan dapat berkontribusi untuk mengamankan pekerja,” katanya.
Kota Naka telah berusaha untuk menghidupkan kembali komunitas lokalnya selama empat tahun. Meskipun masalah depopulasinya tidak dapat dipecahkan dengan cepat atau mudah, pemandangan drone yang melayang di langitnya memberi kesan bahwa masa depan memiliki kemungkinan tak terbatas.
Kini bagi pengemar drone dari berbagai belahan dunia dapat menikmati mengemudi drone tanpa harus khawatir menabrak seseorang.[MY24]
Kategori: Travel
Kata kunci: Drone
Penulis: