Cara Membawa Obat Sakit Saat Traveling ke Luar Negeri Secara Legal

My24hours.net, Amerika Serikat – Membawa obat sakit saat traveling ke luar negeri, tidak sesederhana mengepaknya, bahkan untuk obat-obat dengan resep dokter.

Membawa obat sakit saat traveling ke luar negeri, tidak sesederhana mengepaknya
Membawa obat sakit saat traveling ke luar negeri, tidak sesederhana mengepaknya

Para pelancong sering membawa dan mengemasi obat sakit saat mereka pergi ke luar negeri. Namun beberapa resep obat yang sudah terkenal dan resep obat umum yang digunakan untuk hal-hal seperti penghilang rasa sakit, tidur yang lebih baik, alergi dan bahkan flu biasa, merupakan obat yang ilegal di beberapa negara.

Uni Emirat Arab dan Jepang, misalnya, termasuk di antara negara-negara yang paling ketat, dengan banyak melarang atau membatasi masuknya obat-obat umum tertentu.

Sebagian besar pelancong tidak akan mengalami masalah untuk membawa sejumlah kecil obat untuk penggunaan pribadi, kata Katherine L. Harmon, yang mengawasi analisis kesehatan untuk iJET International, perusahaan manajemen risiko perjalanan, seperti yang dilansir The New York Times.

Tetapi ketidakpatuhan dapat mengakibatkan penyitaan, (yang pada gilirannya, dapat mengakibatkan konsekuensi medis yang parah), deportasi, hukuman penjara, dan bahkan hukuman mati.

“Apakah itu banyak terjadi? Tidak? Apakah mungkin terjadi? Ya,” kata Katherine. “Konsumen perlu memahami hal ini dan bagaimana hal itu dapat berdampak negatif bagi mereka sebelum mereka memesan perjalanan yang menakjubkan ke lokasi yang eksotis.”

Katherine berbagi beberapa tip agar Anda tetap berada di jalur hukum yang benar, ketika membawa obat sakit saat traveling di manapun Anda melakukan perjalanan.

Berikut tip cara membawa obat sakit saat traveling

1. Rencanakan

Di setiap negara hukum berbeda-beda dan tidak ada sentra dan tempat informasi terkini, jadi Katherine menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda, perusahaan asuransi perjalanan medis, atau apoteker setempat empat sampai enam minggu sebelum bepergian. Mungkin mereka memiliki informasi mengenai obat-obatan yang aturan di negara tujuan Anda.

Katherine juga menyarankan untuk mencari informasi ke kedutaan negara tujuan Anda sebelum membawa obat sakit saat traveling. Situs web Departemen Luar Negeri mencantumkan kedutaan asing dan informasi kontak mereka.

2. Beri label dan bungkus dengan benar

Bawalah semua obat bahkan vitamin dan suplemen Anda dalam wadah aslinya yang ditandai dengan jelas atau kemas dalam kantong plastik transparan yang jernih di tas jinjing atau di bagasi. Pastikan nama pada resep, pada wadah obat dan paspor Anda semuanya sesuai. Jika Anda kehilangan kertas informasi produk, mintalah apoteker untuk mencetak yang baru untuk Anda. Sebagai referensi Anda bisa mengakses situs web Badan Keamanan Transportasi Amerika Serikat (TSA) untuk peraturan terbaru tentang membawa dan pengepakan Anda saat Anda pergi.

3. Dapatkan dan bawa dokumentasi yang diperlukan

Jika bisa, simpan salinan resep asli Anda. Lebih baik lagi, dapatkan surat berkop surat resmi dari dokter Anda yang mencantumkan nama obat-obatan yang Anda butuhkan dan alasan mengapa resep itu diberikan. Idealnya, Anda menerjemahkannya ke bahasa negara tujuan Anda, jadi mudah dibaca.

Untuk beberapa obat dan peralatan khusus yang dipakai untuk menggunakannya, beberapa negara meminta dokumen yang telah diajukan ke pejabat pemerintah sebelum kedatangan Anda.

4. Kenali nama dan jumlah zat aktif

Nama generik dan kimia dari zat aktif dalam obat yang Anda bawa juga harus diketahui saat membawa obat sakit untuk traveling. Hal ini karena zat aktif tersebut yang menentukan diizinkan atau tidaknya obat tersebut, bukan nama mereknya.

Misalnya, zat aktif di Benadryl, diphenhydramine, dalam bentuk produk obat bebas dilarang di Zambia. Di Jepang, bahan ini hanya diperbolehkan jika jumlahnya yang ada dalam tablet atau injeksi terbatas. Beberapa negara membatasi jumlah total keseluruhan bahan aktif yang dapat dibawa secara legal oleh seorang wisatawan secara individu.

5. Kurangi atau ganti obat

Di negara-negara di mana sebuah obat diperbolehkan namun jumlahnya dibatasi, mengurangi dosis Anda atau beralih ke obat lain yang tersedia adalah cara terbaik untuk tetap sesuai peraturan. Berikan cukup waktu sebelumnya untuk memastikan dosis yang lebih kecil atau obat baru bekerja secara efektif, dan pertimbangkan untuk beralih ke obat lain sebelum melakukan perjalanan sehingga memberi waktu untuk tubuh Anda menyesuaikan diri.

6. Rencanakan ulang perjalanan Anda

Ubah atau rencanakan ulang tujuan perjalanan Anda jika diketahui negara tujuan Anda tidak menerima obat-obatan yang akan Anda bawa. Misalnya, seorang siswa dengan gangguan bipolar disarankan untuk liburan atau belajar di luar negeri yang tidak melarang atau membatasi obat yang mereka andalkan untuk kesehatan mental mereka.

“Sudut pandang tentang pengobatan dan diagnosis dapat sangat bervariasi,” kata Katherine. “Eropa Barat dan Amerika Utara memahami bahwa kimiawi otak sering menjadi akar permasalahan ini (bipolar). Tetapi beberapa negara, seperti Rusia, tidak menganggap tantangan kesehatan mental sebagai masalah medis dan sering memperlakukannya secara kriminal.”[MY24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Travel
Kata kunci:
Penulis:
id_IDBahasa Indonesia