Etiket Liburan ke Thailand : Lakukan dan Jangan Lakukan Hal ini Saat ke Thailand

My24hours.net, Thailand – Jika Anda berkunjung atau liburan ke Thailand untuk pertama kalinya, ada etiket yang perlu Anda ketahui.

Etiket Liburan ke Thailand
Vihara Arun (Wat Arun) di Bangkok, Thailand, salah satu destinasi wisata saat liburan ke Thailand. Foto: holidayssg

Kunjungan dalam rangka liburan ke Thailand tidak akan menjadi bencana jika Anda mengikuti peraturan, etiket atau adat istiadat di sana. Selain itu hal tersebut akan membuat Anda berbeda dari para turis yang hanya tertarik pada belanja murah atau pantai yang indah. Dan tentu saja mengamati dan menghormati budaya lokal tentu akan meningkatkan pengalaman Anda.

Thailand dikenal sebagai “Negeri Senyuman”, tetapi senyum Thailand yang terkenal memiliki banyak arti. Meskipun masyarakat Thailand sangat memaafkan pelanggaran terutama ketika dilakukan oleh orang asing, melakukan dan tidak melakukan hal mendasar berikut akan membuat mereka tetap tersenyum.

Jangan lakukan hal ini saat liburan ke Thailand

1. Jangan mengarahkan kaki

Mengarahkan kaki Anda ke seseorang, mengangkat kaki lebih tinggi dari kepala seseorang, atau meletakkan kakimu di atas meja atau kursi dianggap sangat kasar di Thailand. Bagian bawah kaki adalah kotor, karenanya jangan tunjukkan kepada orang-orang! Jangan arahkan kaki ke arca-arca Buddha. Saat duduk di tanah, cobalah duduk dengan cara yang tidak menunjukkan bagian bawah kaki Anda kepada orang lain.

2. Jangan menyentuh kepala seseorang

Ketika kaki dianggap bagian tubuh yang paling rendah dan paling kotor, kepala dihormati sebagai yang paling suci. Jangan pernah menyentuh kepala atau rambut seseorang, termasuk mengacak rambut anak-anak dengan riang. Jangan angkat kaki Anda di atas kepala seseorang; hindari melangkahi orang-orang yang duduk atau tidur di tanah.

3. Jangan menunjuk orang

Menunjuk seseorang dianggap kasar dalam banyak budaya, khususnya di Thailand. Jika Anda harus menunjukkan seseorang, lakukan dengan mengangkat dagu ke arah mereka. Saat memberi isyarat agar seseorang datang, jangan gunakan jari yang menunjuk ke atas; tetapi buatlah gerakan dengan jari-jari Anda lurus dengan telapak ke arah bawah. Menunjuk benda mati dan binatang biasanya dapat diterima, tetapi lebih sopan untuk menunjuk dengan seluruh tangan Anda daripada satu jari.

4. Jangan kehilangan ketenangan

Berteriak, marah-marah, atau menampilkan emosi yang kuat umumnya tidak disukai di Thailand. Selalu ingat aturan rasa malu saat liburan ke Thailand. Jaga ketenangan Anda bahkan ketika ada sesuatu yang salah; Anda akan dihormati untuk melakukannya. Jangan menggerutu bus yang mogok. Sebaliknya, tertawalah dan katakan “mai pen rai” (jangan khawatir).

5. Jangan melecehkan raja

Jangan pernah tidak menghormati raja atau gambar raja, termasuk mata uang karena fotonya muncul di uang baht Thailand. Meskipun undang-undang lese majeste (menghina kerajaa) Thailand kontroversial, sikap tidak hormat terhadap raja dapat benar-benar membuat Anda masuk penjara! Banyak orang menerima hukuman karena posting Facebook yang berbicara menentang kerajaan.

6. Jangan membuang barang

Melempar benda atau uang ke arah seseorang itu kasar. Luangkan waktu untuk menyerahkan benda-benda kepada orang-orang dengan benar, menghadap ke atas, sebaiknya dengan tangan kanan Anda. Mengungkap uang ketika membayar seseorang.

7. Jangan melempar barang

Melempar benda atau uang ke arah seseorang adalah hal yang kasar. Luangkan waktu untuk menyerahkan benda-benda kepada orang-orang dengan benar, telapak tangan menghadap ke atas, sebaiknya dengan tangan kanan Anda. Uang jangan terlipat ketika hendak membayar seseorang.

8. Jangan membeli dekorasi wujud Buddha

Jangan membeli oleh-oleh (suvenir) berupa pakaian, alas kaki atau pun ornamen hias yang bergambar atau berbentuk Buddha saat liburan ke Thailand. Meskipun banyak yang menjajakan benda-benda tersebut oleh beberapa pihak, namun masyarkat Thailand tidak menyukainya. Meskipun bukan Tuhan, Buddha adalah guru yang dijunjung tinggi dan sebagai teladan oleh masyarakat Thailand. Menaruh wajah atau bentuknya di benda-benda yang tidak sepatutnya merupakan bentuk pelecehan. Belakangan banyak masyarakat Thailand yang berkampanye agar para turis lebih menghormati Buddha dengan tidak membeli benda-benda tersebut.

Lakukan hal ini

1. Buka sepatu Anda

Seperti dalam banyak budaya Asia, melepas sepatu Anda sebelum memasuki vihara (wat atau kuil) atau mengunjungi rumah seseorang adalah hal yang penting. Beberapa perusahaan, restoran, dan toko juga meminta Anda melepas sepatu Anda. Jika tidak yakin, lihat saja apakah ada tumpukan sepatu di pintu masuk, atau periksa untuk melihat apakah stafnya mengenakan sepatu. Inilah mengapa menggunakan alas kaki sederhana adalah ide yang bagus saat liburan ke negara Asia Tenggara. Lebih baik tidak menginjak ambang pintu ketika memasuki rumah dan vihara (wat atau kuil).

2. Membalas rangkapan tangan (wai)

Wai adalah salam dengan posisi tangan seperti doa dengan tangan bersama di depan dan kepala sedikit menunduk. Posisi tangan seperti ini di India disebut anjali. Jika Anda tidak membalas wai seseorang maka Anda dianggap tidak sopan. Hanya raja dan para bhiksu (bhikkhu) yang tidak harus membalas salam wai. Cobalah untuk tidak melakukan salam wai sambil memegang sesuatu di tangan Anda; kemudian sedikit membungkuk sudah cukup. Anda juga perlu belajar bagaimana mengucapkan kata “halo” dalam bahasa Thailand saat liburan ke Thailand.

3. Gunakan tangan kanan Anda

Sama seperti budaya di Indonesia, tangan kiri dianggap kotor, karena kadang-kadang digunakan untuk “fungsi toilet.” Selalu gunakan tangan kanan Anda untuk memberikan benda kepada seseorang dan ketika membayar. Jika Anda ingin menunjukkan rasa hormat ekstra, topang pergerangan tangan kanan Anda dengan tangan kiri (menunjukkan rasa aman).

4. Makan dengan sendok

Cara yang tepat untuk menikmati makanan Thailand yang lezat adalah dengan sendok di tangan kanan dan garpu di kiri Anda. Gunakan garpu untuk mengeruk makanan ke sendok Anda; jangan biarkan garpu masuk ke mulut. Sumpit biasanya hanya digunakan untuk hidangan mie dan suguhan seperti lumpia.

5. Tunjukkan rasa hormat kepada para bhikkhu

Anda akan menemui banyak bhikkhu (bhiksu) di tempat-tempat seperti Chiang Mai; perlakukan mereka dengan hormat. Ketika memberi salam (wai) kepada seorang bhikkhu, bhikkhu tersebut tidak harus membalasnya karena posisi para bhikkhu yang lebih tinggi dari orang biasa. Kaum wanita tidak diperkenankan menyentuh seorang bhikkhu, menyentuh jubahnya, atau menyerahkan sesuatu kepada seorang bhikkhu. Hal ini terkait dengan praktik latihan moral para bhikkhu untuk tidak bersentuhan dengan wanita guna mengendalikan diri terhadap hawa nafsu. Para bhikkhu harus diizinkan untuk makan pertama di upacara dan pertemuan. Para bhikkhu di Thailand adalah hal yang biasa – kadang-kadang Anda melihat mereka menggunakan ponsel cerdas dan di kafe internet!

6. Senyum

“Senyum warga Thailand” sangat terkenal, penting bagi etiket Thailand, dan orang Thailand menunjukkannya kapan pun mereka bisa. Selalu kembalikan senyum seseorang. Senyum digunakan selama negosiasi, permintaan maaf, untuk bersantai setiap kali sesuatu berjalan tidak sesuai rencana, dan dalam kehidupan sehari-hari.

Etika di Vihara Thailand

Mengunjungi kuil atau vihara di Thailand adalah suatu umum dilakukan saat liburan ke Thailand. Namun, banyak wisatawan menghindar dari vihara-vihara menarik karena mereka tidak mengerti ajaran Buddha atau adat istiadat setempat. Pastikan Anda untuk mengetahui etika mengunjungi vihara di Thailand.[MY24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Travel
Kata kunci: ,
Penulis:
id_IDBahasa Indonesia