Ini Alasan Anda Perlu Waspadai Stres dalam Pekerjaan

My24hours.net, Amerika Serikat – Apakah Anda sedang mengalami stres dalam pekerjaan? Jika ya Anda perlu mewaspadainya karena akan berdampak pada kesehatan jantung Anda.

Stres dalam pekerjaan dapat menimbulkan masalah kesehatan jantung.
Stres dalam pekerjaan dapat menimbulkan masalah kesehatan jantung.

Penelitian baru di Eropa telah menemukan bahwa memiliki stres dalam pekerjaan bisa meningkatkan risiko mengembangkan fibrilasi atrium, irama ritme jantung yang juga dikenal sebagai flutter jantung yang dapat menyebabkan strok, gagal jantung dan kondisi kesehatan serius lainnya.

Penelian baru yang dilakukan oleh para peneliti di Sekolah Kesehatan dan Kesejahteraan, Universitas Jönköping, Swedia, mengamati 13.200 peserta yang semuanya bekerja dan tidak memiliki riwayat fibrilasi atrium, serangan jantung atau gagal jantung.

Untuk menilai stres dalam kerja, peserta diminta untuk menjawab lima pertanyaan tentang tuntutan pekerjaan mereka dan enam pertanyaan tentang seberapa banyak kendali yang mereka miliki dalam pekerjaan mereka, misalnya: Apakah Anda harus bekerja sangat keras atau sangat cepat? Apakah ada tuntutan yang saling bertentangan dalam pekerjaan Anda? Apakah Anda punya cukup waktu untuk menyelesaikan tugas kerja Anda? Apakah pekerjaan Anda termasuk banyak pengulangan? Bisakah Anda memutuskan bagaimana dan apa yang harus dilakukan di tempat kerja?

Stres kerja, atau ketegangan pekerjaan, mengacu pada pekerjaan yang secara psikologis menuntut tetapi memberi karyawan sedikit kendali atas situasi kerja. Misalnya, pekerja jalur perakitan, supir bus, sekretaris dan perawat.

Para peserta penelitian juga diminta untuk mengisi survei tentang sosiodemografi, gaya hidup, kesehatan dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pekerjaan.

Selama tindak lanjut rata-rata selama 5,7 tahun, para peneliti mengidentifikasi 145 kasus fibrilasi atrium menggunakan register nasional.

Penelitian mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berpotensi memengaruhi seperti usia, jenis kelamin, status merokok, aktivitas fisik, BMI dan tekanan darah tinggi. Hasilnya menunjukkan bahwa stres di tempat kerja berkaitan dengan risiko fibrilasi atrium lebih tinggi sebesar 48 persen.

Peneliti menggabungkan hasil penelitian mereka saat ini dengan meta analisis kecil dengan hasil dari dua studi yang diterbitkan sebelumnya pada topik yang sama. Mereka menemukan bahwa tekanan pekerjaan masih terkait dengan peningkatan risiko fibrilasi atrium sebesar 37 persen.

“Di seluruh studi ada pola stres kerja yang konsisten menjadi faktor risiko untuk fibrilasi atrium,” komentar penulis studi Dr. Eleonor Fransson seperti dilansir AFP.

Atrial fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang paling umum. Gejalanya termasuk palpitasi, kelemahan, kelelahan, vertigo, pusing dan sesak nafas. Kondisi ini juga menyebabkan 20 hingga 30 persen dari semua strok dan meningkatkan risiko kematian dini.

Dr. Fransson menjelaskan Sedikit yang diketahui tentang faktor risiko untuk penyakit atrial fibrilasi dan terutama peran lingkungan kerja. Ia menambahkan, stres dalam pekerjaan sebelumnya dikaitkan dengan penyakit jantung koroner. Stres dalam pekerjaan harus dianggap sebagai faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk mencegah fibrilasi atrial dan penyakit jantung koroner.

Orang yang merasa stres di tempat kerja dan mengalami palpitasi atau gejala fibrilasi atrium lainnya harus menemui dokter mereka dan berbicara dengan atasan mereka tentang memperbaiki situasi di tempat kerja.

Penelitian tersebut telah dipulikasikan di European Journal of Preventive Cardiology.[MY24]

Sumber: AFP/Inquirer

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Kesehatan Mental
Kata kunci:
Penulis: