Kelakuan Rohingya Bakar Bank di Melbourne, Australia

My24hours.net, Australia – Seorang Rohingya melakukan pembakaran di sebuah bank di Springvale, tenggara Melbourne, Australia. Sebuah rekaman video CCTV yang menjadi bukti telah dipublikasikan oleh pengadilan Melbourne.

Nur Islam, seorang Rohingya dirinya ikut terbakar setelah membakar bank di Springvale, Melbourne, Australia. Foto: Youtube 9News

Kamera keamanan dari dalam kantor Bank Commonwealth menunjukkan bahwa Nur Islam, 22 tahun, menuangkan bensin di lantai di antara mesin ATM di pintu masuk depan dan di tengah-tengah area pelayanan.

Ia kemudian menyulutnya dengan pemantik saat para nasabah mencoba melarikan diri.

Nur Islam bisa terlihat berlari ke bagian belakang bank yang dilalap api.

Nur Islam, yang masuk Australia dengan visa sementara sebagai pencari suaka, terlihat tanpa emosi ketika rekaman itu diputar pada awal persidangan singkatnya di Pengadilan Magistrat Melbourne.

Jaksa Gavin Silbert QC mengatakan di persidangan bahwa kebakaran tersebut menyebabkan bank dipenuhi asap, menimbulkan kepanikan dan kebingungan.

“Kebakaran menyulut bola api besar yang menghambat nasabah dan staf meninggalkan bank dari satu-satunya titik keluar,” jelas Silbert seperti yang dilansir ABC News, Selasa (19/9/2017).

“Dalam kekacauan yang terjadi berikutnya, nasabah dan staf berebut untuk meninggalkan bank, beberapa orang terjebak sebuah pintu keamanan dan beberapa lainnya nekat menembus api dan menderita luka serius.”

Nur Islam menuangkan bahan bakar di bank di Springvale, Melbourne, Australia. Foto: abc.net.au

“Marah” karena menunggu lama

Pengadilan telah mendengar, sebanyak 29 orang terluka dan empat lainnya luka parah dalam kebakaran yang menyebabkan kerusakan senilai $ 3 juta (atau setara Rp 30 miliar) pada November tahun lalu.

Pelaku sendiri menderita luka bakar hingga 60 persen di tubuhnya dan berada di rumah sakit selama empat setengah bulan.

Muslim Rohingya tersebut mengaku tidak bersalah atas 108 tuduhan termasuk tindakan dengan sengaja menyebabkan luka serius, membahayakan nyawa dan kerusakan kriminal.

Pengadilan mengatakan bahwa sebelumnya, Nur Islam pergi ke bank pada pagi hari untuk menarik saldo di rekeningnya.

Silbert mengatakan bahwa pelaku tersebut merasa marah atas lamanya ia harus menunggu, dan pergi membeli sebuah wadah bensin dari sebuah pompa bensin (SPBU) terdekat.

“Pada saat ini, ia jelas memutuskan untuk membakar Bank Commonwealth sebagai tindakan pembalasan atas perlakuan yang ia terima sebelumnya,” kata Silbert.

Dalam sebuah wawancara polisi, Nur Islam kemudian mengaku membeli bensin tersebut dan membakar bank tersebut “untuk balas dendam”.

Pengacara Barnaby Johnston mengatakan pada persidangan bahwa Nur Islam menderita “luka yang paling serius dan paling parah”.

Ia mengatakan, tak ada cukup bukti bahwa Nur Islam bermaksud untuk melukai orang-orang di dalam bank dan tuduhan sengaja menyebabkan luka serius dan dengan sengaja menyebabkan luka harus dicabut.

Tapi Hakim Peter Reardon menemukan ada cukup bukti untuk menjerat Islam menjalani persidangan atas semua tuduhan.

Nur Islam yang mengklaim diri sebagai Rohingya akan menghadapi persidangan di Pengadilan Negeri pada hari Rabu (20/9/2017).

Di Myanmar sendiri, etnis Bengali yang mengklaim diri sebagai Rohingya yang sejatinya berasal dari Bangladesh, diduga membakar rumah mereka sendiri untuk mendapatkan perhatian dan simpati dunia internasional.

Kelompok teroris Rohingya yang menamakan diri Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) yang menyerang pos keamanan di Maungdaw pada 25 Agustus 2017, telah membakar sebuah klinik kesehatan pedesaan baru-baru ini.[My24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Internasional
Kata kunci:
Penulis:
id_IDBahasa Indonesia