Tahun Baru Imlek Diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO

My24hours.net, Tiongkok – Tahukah Anda bahwa Tahun Baru Imlek telah dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya dunia oleh UNESCO?

Tahun Baru Imlek Diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). secara resmi memasukkan Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi ke dalam daftar Warisan Budaya Manusia Takbenda.

Dalam rapat komite pada 3-5 Desember 2024 dengan keputusan yang tertuang pada dokumen 19.COM 7.B.29, UNESCO mengakui bahwa Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi merupakan bagian dari praktik sosial masyarakat Tionghoa yang telah diwariskan secara turun-temurun. Perayaan ini memiliki makna mendalam dalam mempererat hubungan sosial, menghormati leluhur, serta merayakan siklus kehidupan dan perubahan musim.

Sebelumnya, Tahun Baru Imlek diajukan sebagai nominasi oleh Pemerintah Tiongkok pada Mei 2021, dan masuk dalam file UNESCO No. 02126. Dalam situs web resminya, UNESCO menyatakan bahwa berdasarkan informasi yang terdapat dalam berkas, nominasi tersebut memenuhi kriteria berikut untuk dimasukkan dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Manusia Takbenda.

“Di Tiongkok, festival musim semi menandai dimulainya tahun baru. Festival ini jatuh pada hari pertama bulan pertama kalender Tionnghoa dan melibatkan berbagai praktik sosial untuk menyambut tahun baru, berdoa memohon keberuntungan, merayakan reuni keluarga, dan meningkatkan keharmonisan masyarakat,” demikian yang tertulis dalam situs resmi UNESCO.

“Proses perayaan ini dikenal sebagai ‘guonian’ (melintasi tahun). Pada hari-hari menjelang festival, orang-orang membersihkan rumah, menyimpan perbekalan, dan menyiapkan makanan. Pada Malam Tahun Baru, keluarga makan malam bersama dan begadang untuk menyambut tahun baru.”

“Selama festival, orang-orang mengenakan pakaian baru, memberikan persembahan kepada langit, bumi, dan leluhur, serta menyampaikan salam kepada para tetua, saudara, teman, dan tetangga. Perayaan umum diadakan oleh masyarakat, lembaga budaya, kelompok sosial, dan kelompok seni.”

“Pengetahuan tradisional tentang ritual, adat istiadat, legenda, dan balada yang terkait dengan festival musim semi, serta keterampilan menyiapkan dekorasi dan perlengkapan festival, diwariskan secara informal dalam keluarga dan masyarakat serta secara formal melalui sistem pendidikan publik.”

“Kerajinan dan seni pertunjukan terkait diwariskan melalui magang. Festival musim semi mempromosikan nilai-nilai kekeluargaan, kohesi sosial dan perdamaian sekaligus memberikan rasa identitas dan kesinambungan bagi masyarakat Tionghoa.”

Tahun Baru Imlek dirayakan oleh jutaan orang di berbagai negara, tidak hanya di Tiongkok tetapi juga di komunitas Tionghoa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Perayaan ini identik dengan berbagai tradisi seperti makan malam bersama keluarga, pertunjukan barongsai, penyalaan kembang api, pembagian angpao, serta ritual penghormatan kepada leluhur.

Pengakuan dari UNESCO ini disambut dengan antusias oleh masyarakat global. Banyak pihak menilai bahwa keputusan ini akan membantu dalam pelestarian budaya, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya mempertahankan tradisi di tengah modernisasi.

Pengakuan ini diharapkan dapat mendorong berbagai negara untuk lebih memperhatikan pelestarian tradisi Imlek, termasuk di Indonesia yang memiliki populasi Tionghoa cukup besar. Selain sebagai momen perayaan, Tahun Baru Imlek kini juga memiliki nilai yang lebih luas sebagai bagian dari warisan budaya dunia yang patut dijaga untuk generasi mendatang.[MY24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Internasional
Kata kunci: ,
Penulis: