Peran Bangsa Arab dalam Penjajahan Terhadap Palestina – Sejarah yang Ditutupi

My24hours.net, Arab Saudi – Tahukah Anda bahwa bangsa-bangsa Arab di Timur Tengah memainkan peran penting dalam penjajahan terhadap Palestina? Berikut sejarah yang ditutupi.

Peran Bangsa Arab dalam Penjajahan Terhadap Palestina - Sejarah yang Ditutupi
Jerusalem. Foto: wikipedia

Sejarah dimulai saat wilayah Palestina masih merupakan wilayah yang dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman (Kekhalifahan Utsmaniyah) selama ratusan (1516 – 1917). Wilayah Palestina adalah bagian dari Kesultanan Ottoman seperti wilayah lainnya di Timur Tengah.

Adanya korupsi, birokrasi yang tidak efisien, kesenjangan sosial dan ekonomi di berbagai wilayah kekuasaan Ottoman, menimbulkan ketidakpuasan pada rakyat di wilayah kekuasaan Ottoman khususnya mereka yang beretnis Arab.

Etnis Arab yang merasa diabaikan atau didominasi oleh pemerintah pusat Ottoman di Istanbul (Turki), melakukan pergerakan nasionalisme dan melakukan pemberontakan yang dikenal dengan Revolusi Arab atau Pemberontakan Arab (1916-1918). Pemberontakan tersebut dipimpin oleh Sharif Hussein bin Ali, penguasa Mekah.

Pemberontakan Arab tersebut didukung oleh Inggris yang melalui Korespondensi McMahon-Hussein (1915-1916) yang menyatakan bahwa Inggris akan mendukung kemerdekaan negara Arab jika bangsa Arab melawan Ottoman.

Pemberontakan Arab terjadi pada Juni 1916 dan dimulai dengan serangan terhadap garnisun Ottoman di Mekah dan Madinah. Kemudian pasukan Arab dengan dukungan Inggris menyerang jalur kereta Hejaz yang vital bagi Ottoman. Dan akhirnya pemberontakan meluas ke Suriah, Palestina, dan Irak.

Penjajahan terhadap Palestina

Pasukan Arab dan Inggris merebut Aqaba pada tahun 1917, Damaskus pada tahun 1918. dan Yerusalem pada 1917, direbut lebih dulu oleh pasukan Inggris. Akhirnya, Kekaisaran Ottoman kehilangan wilayah Arab.

Setelah perang, alih-alih memerdekakan bangsa Arab, Inggris melakukan pengkhianatan dengan melakukan perjanjian rahasia Sykes-Picot (1916) antara Inggris dan Perancis untuk membagi wilayah Arab.

Setelah jatuhnya Kekaisaran Ottoman usai Perang Dunia I, wilayah Palestina berada di bawah Mandat Inggris (1917-1948). Pada saat inilah dibuatnya Deklarasi Balfour 1917 yaitu Pemerintah Inggris menyatakan dukungan terhadap pembentukan “tanah air nasional bagi bangsa Yahudi” di Palestina.

Sejak itu terjadilah imigrasi besar-besaran bangsa Yahudi ke Palestina, yang akhirnya memicu ketegangan dengan penduduk Arab Palestina hingga sekarang.

Peran bangsa Arab yang melakukan pemberontakan terhadap Kekaisaran Ottoman (Kekhalifahan Utsmaniyah) dengan dibantu oleh Inggris, menjadi sejarah yang tidak bisa dipisahkan dan dilupakan dari kekacauan yang terjadi di wilayah Palestina hingga saat ini.[MY24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Internasional
Kata kunci:
Penulis: