Toys R Us Ajukan Proteksi Kepailitan di Amerika and Kanada

My24hours.net, Amerika Serikat – Toys R Us telah mengajukan proteksi kepailitan di AS dan Kanada setelah membayar hutang senilai 5 milyar dolar AS dan berjuang untuk bersaing di era belanja internet.

Toko Toys R Us di Vaughan Mills di Kanada. Foto: wikipedia.org

Toko mainan terbesar di dunia tersebut mengatakan telah mengajukan untuk merestrukturisasi hutangnya dan untuk berkelanjutan keuangannya yang memungkinkannya berinvestasi dalam pertumbuhan jangka panjang.

Perusahaan yang berbasis di New Jersey, dan mempekerjakan 64.000 orang tersebut, mengatakan bahwa sebagian besar dari 1.600 gerainya di seluruh dunia menguntungkan, dan di luar Amerika Utara, termasuk Inggris, tidak terpengaruh terhadap pengajuan kepailitan di AS.

Sejarah perusahaan tersebut berawal dari tahun 1950-an di AS. Perusahaan tersebut tiba di Inggris, di mana sekarang mempekerjakan lebih dari 2.500, pada tahun 1985. Toko ini memiliki 110 toko di Inggris, dan juga situs web yang diluncurkan pada tahun 1996.

Toys R Us mengonfirmasi bahwa pihaknya membuka lebih banyak toko di Inggris, dengan empat lagi yang direncana sebelum Natal di High Wycombe, Sunderland, Blackburn dan Craigleith di Skotlandia. Perusahana mainan ini juga membenahi toko andalannya di Bristol dan pusat perbelanjaan Brent Cross di London.

“Hari ini menandai dimulainya era baru di Toys R Us di mana kami memperkirakan bahwa kendala finansial yang telah menahan kami akan ditangani dengan cara yang langgeng dan efektif,” kata Dave Brandon, ketua dan kepala eksekutif Toys R Us seperti yang dilansir The Guardian, Selasa (19/9/2017).

Brandon juga mengatakan, “Seiring musim liburan meningkat, toko fisik dan web kami buka untuk bisnis, dan anggota tim kami di seluruh dunia berharap dapat terus memberikan senyum lebar di wajah anak-anak. Kami berterima kasih kepada vendor kami atas dukungan mereka yang terus berlanjut melalui musim yang penting ini dan seterusnya.”

Analis mengatakan jaringan toko yang besar dari perusahaan tersebut adalah beban mahal pada saat raksasa online Amazon dan Walmart mendiskualisasi mainan untuk mencuri pembeli mereka.

Perusahaan mainan tersebut mengatakan bahwa sebagai bagian dari prosesnya, mereka meminta persetujuan untuk terus membayar gaji dan tunjangan staf, program pelanggan, dan membayar pemasok seperti biasanya.[My24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Internasional
Kata kunci:
Penulis: