Internasional

Penyerang Bandara Paris: Saya di Sini Mati untuk Allah

My24hours.net, Perancis – Seorang penyerang di bandara Paris, Perancis, pada Sabtu (18/3), yang mengatakan dirinya siap mati untuk Allah, ditembak mati aparat keamanan Perancis.

Ilustrasi: Bandara Orly, Paris, Perancis
Ilustrasi: Bandara Orly, Paris, Perancis. foto: wikipedia.org

Ziyed Ben Belgacem, warga Perancis 39 tahun, menangkap personel tentara wanita yang sedang berpatroli rutin di Bandara Internasional Orly, Paris, Perancis, kemudian menodongkan pistol ke kepala, dan merampas senjata serbunya, demikian kata jaksa Francois Mollis dalam konferensi pers seperti yang dilansir AFP, Sabtu (18/3/2017)

“Letakkan senjatamu ke bawah, tangan di atas kepalamu. Saya di sini mati untuk Allah. Dalam berbagai hal orang akan mati,” kata penyerang tersebut yang dikutip oleh Francois Mollis.

Penyerang tersebut mencoba untuk menggunakan tentara sebagai perisai manusia tapi tentara wanita jatuh berlutut, memberikan kesempatan kedua rekannya untuk menembaknya.

Jaksa Molins mengatakan, Ben Belgacem membawa sekaleng bensin di ransel serta salinan Alquran. Para pejabat mengatakan Ben Belgacem memiliki serangkaian catatan kriminal dan sebelumnya telah diselidiki terkait Islam radikal.

Insiden itu muncul saat Prancis tetap dalam siaga tinggi menyusul serangkaian serangan jihad yang telah menewaskan lebih dari 230 orang sejak Januari 2015.

Jaksa Molins mengatakan Ben Belgacem juga telah menembak polisi di Garges-les-Gonesse di pinggiran utara Paris pada Sabtu dini hari, sedikitnya melukai seorang petugas di kepala.

Ayah penyerang bandara Paris tersebut serta saudara lelaki, dan seorang sepupunya berusia 35 tahun telah ditahan untuk dimintai keterangan, kata Jaksa Molins.

Penerbangan di Bandara Orly sempat dihentikan selama beberapa jam setelah penembakan yang terjadi sebelum 08.30 waktu setempat atau 14.30 WIB. Sekitar 3.000 orang dievakuasi dari gedung bandara.

Menanggapi aksi teroris di bandara Paris tersebut, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan kejadian itu menunjukkan bahwa Prancis “masih menjadi target”.

Sebelumnya, pada Kamis (16/3), sebuah bom surat eledak di kantor Dana Moneter Internasional (IMF) di Paris, melukai seorang sekretaris yang menderita luka bakar pada tangan dan wajahnya.[My24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Internasional
Kata kunci: ,
Penulis: