Jangan Gabungkan Bahan Perawatan Kulit Ini dalam Pemakaiannya
My24hours.net, Indonesia – Apakah menggabungkan bahan perawatan kulit yang ada dalam produk kecantikan harian Anda bisa membahayakan?
Setiap pakar dermatologi dan profesional perawatan kulit memiliki pendapat mereka sendiri dalam hal menggabungkan bahan perawatan kulit.
Beberapa dokter mengatakan bahan yang kuat tidak boleh dicampur bersama-sama dan harus digunakan sendiri-sendiri. Sementara yang lain tidak sependapat, mengatakan bahwa aman untuk menggunakannya bersama-sama selama mereka diterapkan pada waktu yang berbeda dalam sehari.
Sebelum Anda menggunakan produk di atas produk lainnya, carilah terlebih dulu saran dokter kulit atau ahli bedah plastik Anda untuk mengurangi risiko iritasi.
Setidaknya ada 2 bahan perawatan kulit yang penggunaannya tidak boleh digabungkan dengan bahan lain.
Berikut Bahan Perawatan Kulit yang Terlarang Digabungkan
Jangan mencampurkan vitamin C dengan:
1. Alpha Hydroxy Acid (AHA)
Jangan mencampurkan vitamin C dengan Alpha Hydroxy Acid atau Asam Alfa Hidroksi. Memberi kulit Anda telalu banyak bahan berbasis asam (baik vitamin C dan AHA sama-sama berbasis asam) meningkatkan peluang kulit Anda untuk mengalami kemerahan, mengelupas, dan iritasi.
“Beberapa AHA bahkan memiliki instruksi untuk mencucinya setelah waktu tertentu sehingga kulit dapat mengakomodasi dan menoleransinya,” kata Loretta Ciraldo, MD., seorang dokter kulit di Miami, AS.
2. Copper Peptide
Jangan mencampurkan vitamin C dengan Copper Peptide (Peptida Tembaga). Copper Peptide membantu mendorong pembentukan elastin dan kolagen, sehingga diperlukan untuk penyembuhan luka. Tetapi ketika digunakan dengan vitamin C, efek masing-masing kedua bahan ini akan saling meniadakan, menjadikan manfaat keduanya tidak berguna.
3. Retinol
Jangan mencampurkan vitamin C dengan Retinol. Banyak pakar akan mengatakan bahwa konsentrasi vitamin C dan retinol yang sangat kuat tidak boleh dioleskan pada kulit bersamaan. Atau setidaknya hanya diterapkan dengan sangat hati-hati, karena keduanya sangat kuat dan dapat menyebabkan kulit menjadi kering.
Namun, ada beberapa produk topikal yang mengandung kedua bahan tersebut, tetapi kemungkinan produk itu mengandung masing-masing bahan dengan konsentrasi rendah, sehingga aman untuk digunakan.
Jangan mencampurkan Retinol dengan:
1. Benzoyl Peroxide
Jangan mencampurkan Retinol dengan Benzoyl Peroxide (Benzoil Peroksida). Retinol dan benzoil peroksida dapat menangkal jerawat dan mencegah pembentukan noda baru, tetapi ketika digunakan secara bersamaan, keduanya dapat saling meniadakan manfaatnya.
“Keduanya merupakan agen pengering, pengelupas, pengupas, dan ketika mereka dicampur bersama, mereka dapat menyebabkan pengelupasan yang berlebihan, pigmen yang tidak diinginkan, kemerahan yang bertahan lama dan bahkan lepuh dan jaringan parut,” jelas Jennifer Reichel, MD., seorang dokter kulit di Seattle, AS.
[Baca juga: Perbedaan Bahan Anti Aging Retinoid, Retinol & Tretinoin]
2. Alpha Hydroxy Acid (AHA)
Jangan mencampurkan Retinol dengan AHA. Baik Retinol dan AHA dapat membantu menghasilkan kolagen baru, tetapi hati-hati saat menggunakannya bersama-sama.
“Tidak apa-apa untuk menggunakan keduanya selama Anda tidak terlalu peka terhadap kombinasi tersebut,” kata Dr. Ciraldo.
“Kebanyakan wanita dengan kulit sensitif perlu berganti-ganti, menerapkan AHA di pagi hari dan Retinol pada malam hari selama beberapa minggu pertama sehingga toleransi dapat dibangun.”
Jika Anda menggunakan retinoid atau AHA, penting untuk menggunakan juga tabir surya harian. Hal itu karena Retinol dan AHA menyebabkan sensitivitas terhadap UV.[MY24]
Sumber: New Beauty
Kategori: Gaya Hidup
Kata kunci: Kesehatan Kulit
Penulis: