Dekorasi Perayaan Tahun Baru Imlek dan Maknanya

My24hours.net, Indonesia – Apa saja dekorasi perayaan Tahun Baru Imlek yang digunakan oleh masyarakat etnis Tionghoa? Dan apa saja maknanya di balik dekorasi perayaan Tahun Baru Imlek itu?

Perayaan Tahun Baru Imlek akan tiba dan perayaan ini akan berlangsung selama 15 hari yang ditandai dengan perayaan Cap Go Meh. Perayaan Tahun Baru Imlek sendiri pada dasarnya bukan perayaan keagamaan, tetapi merupakan perayaan pergantian musim dingin ke musim semi. Untuk itu perayaan ini juga disebut sebagai Festival Musim Semi.

Menjelang Tahun Baru Imlek, masyarakat etnis Tionghoa mulai mendekorasi rumah mereka beberapa hari sebelum hari Tahun Baru. Sebagian besar dekorasi berwarna merah, dan menggunakan bentuk maupun gambar hewan sesuai dengan zodiak yang mewakili tahun yang menjelang tersebut.

Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan perayaan tahunan ketika semua anggota keluarga bertemu, dan semua orang yang tinggal jauh dari rumah kembali ke keluarga mereka – mudik.

Dengan populiasi terbesar di dunia, negara Tiongkok menjadi sangat ramai dan padat menjelang Tahun Baru Imlek. Maka dari itu pemerintah Tiongkok memutuskan bahwa menetapkan libur nasional selama tujuh hari untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Persiapan untuk liburan ini dimulai sekitar sebulan sebelumnya. Untuk ini, masyarakat membeli hadiah, benda, dan bahan-bahan untuk menghias rumah, pakaian, dan makanan mereka. Sebelum persiapan makan malam meriah untuk Tahun Baru, semua pembelian harus diselesaikan sepenuhnya.

Berikut merupakan dekorasi rumah yang umum digunakan dalam perayaan Tahun Baru Imlek yang secara simbolis memberikan energi positif dan kemakmuran yang ditawarkan tahun ini.

Dekorasi perayaan Tahun Baru Imlek

1. Syair Tahun Baru (对联 duìlián /dway-lyen)

Syair Tahun Baru atau duìlián /dway-lyen merupakan syair puisi Tionghoa klasik dan salam Tahun Baru yang di gantung di jendela dan pintu. Syair tersebut memiliki baris berima, dan setiap baris berisi 5 atau 7 karakter Tionghoa. Syair ditulis dengan tinta hitam pada kertas merah, dan syair ini melambangkan keinginan dan harapan tuan rumah untuk tahun yang akan datang. Semua rumah dihiasi dengan selembar kertas merah dengan salam tertulis untuk kesehatan, kebahagiaan, kemakmuran, keberuntungan, kesehatan, dan umur panjang.

Maknanya: Mengundang harapan dan salam kebahagiaan dan keselamatan untuk Tahun Baru yang akan datang.

2. Lampion Merah

Dekorasi yang paling populer dan dianggap membawa keberuntungan untuk Tahun Baru Imlek adalah lampion merah. Anda dapat menggantungnya di mana saja untuk sebagai simbol keberuntungan: di pohon, di gedung, di pintu rumah.

Maknanya: Menerangi ruang dan jalan kehidupan sepanjang tahun agar selalu hidup dalam kebaikan dan bahagia.

3. Bunga Plum (梅花 méihuā), bambu dan pinus

Tahun Baru Imlek merupakan perayaan musim semi saat banyak tumbuhan memiliki tunas baru dan berbunga. Pada Tahun Baru, sebagai simbol kelahiran kembali, setiap rumah harus memiliki hiasan bunga mekar. Rangkaian yang asli maupun artifisial dari bunga plum, bambu serta cabang pinus sangat populer selama periode ini.

Maknanya: Bunga plum melambangkan ketekunan, bambu menandakan fleksibilitas, dan pinus, yang hijau, melambangkan umur panjang.

4. Pohon Buah Sitrus / Jeruk

Tahun Baru juga identik dengan munculnya buah-buah berbagai tanaman. Pohon-pohon jenis sitrus atau jeruk seperti pohon Kumkuat melambangkan kemakmuran dan keberuntungan, itulah sebabnya, pada Tahun Baru Imlek, kita harus menghiasi rumah kita dengan pohon ini baik dalam bentuk asli maupun artifisial.

Maknanya: Bentuknya yang bundar, buah sitrus melambangkan keberuntungan dan kekeluargaan, dan warnanya yang kuning seperti emas melambangkan kekayaan.

5. Kertas Hias (剪纸 Jiǎnzhǐ / 窗花 chuāng huā)

Keluarga Tionghoa menghiasi pintu rumah mereka dengan potongan kertas hias berwarna merah berbentuk kata “Fú” (福), yang berarti “keberuntungan”. Selain itu juga terdapat kertas hias berbagai bentuk gambar yang menggambarkan ikan, bunga, dan hewan lain, terutama yang sesuai dengan tahun masing-masing shio pada Tahun Baru. Kertas-kertas hias ini pada umumnya berwarna merah.

Maknanya: Sebagai hiasan yang mempercantik ruangan atau tempat sehingga mendapatkan perhatian dan mengundang keberuntungan.

6. Labu Air (葫蘆 Húlu) Emas

Hulu adalah labu air tua yang menjadi wadah atau botol. Hulu adalah simbol kuno untuk kesehatan. Di masa lalu, dokter di Tiongkok membawa obat di dalamnya, sehingga memiliki simbol pengobatan. Hulu diyakini menyerap qi (energi) negatif dari bumi yang jika tidak akan memengaruhi kesehatan, dan merupakan obat tradisional Tiongkok.

Maknanya: Sebagai simbol harapan akan kesehatan yang baik di sepanjang tahun yang baru.

7. Dekorasi Hewan Shio

Benda-benda dan pernak-pernik berbentuk hewan shio yang menaungi Tahun Baru yang akan datang, selain memberi tanda jenis tahun yang akan dilalui juga memberikan harapan baik sesuai dengan sifat dan karakter dari shio yang menaunginya.

Maknanya: Sesuai dengan sifat positif shio yang ditampilkan, benda-benda dan pernak-pernik ini melambangkan kerja keras, displin, hingga kemakmuran.

8. Piring persegi dan cangkir teh bundar

Umumnya, piring persegi atau bundar diisi dengan jeruk, permen, dan delapan jenis manisan buah kering akan ditempatkan di ruang tamu. Setelah beberapa makanan manis disajikan dari piring ini, orang dewasa akan meletakkan amplop merah (angpau) di tengahnya. Penyajian teh menggunakan cangkir dengan tepian bundar.

Maknanya: Baki permen harus bulat atau persegi, dan disebut “baki kebersamaan”. Bentuk bundar melambangkan kebersamaan dan kekeluargaan dan persegi melambangkan keseimbangan atau harmonis.

9. Angpau

Salah satu yang paling dinanti dalam perayaan Tahun Baru Imlek adalah pemberian uang di dalam angpau (amplop merah). Angpau yang kosong dapat ditempatkan di atas meja atau digantung di pohon buah sitrus atau bunga plum.

Maknanya: Angpau sebagai wadah memberi uang merupakan tanda kemurahan hati dan cinta, yang akan dihargai dengan keberuntungan dan kemakmuran.

10. Petasan

Menurut legenda Tionghoa kuno, monster bernama Nian akan keluar untuk memakan penduduk desa dan menghancurkan rumah mereka pada setiap Malam Tahun Baru. Penduduk desa menemukan bahwa membakar bambu kering untuk menghasilkan suara ledakan membuat monster itu ketakutan. Hingga sekarang petasan digunakan baik dalam bentuk asli maupun artifisial.

Maknanya: Suara petasan yang keras dan mengagetkan menyimbolkan kemeriahan dan pesan agar dalam kehidupan di tahun baru yang akan datang perlu diiringi dengan keterjagaan atau kewaspadaan terhadap hal-hal yang buruk.[MY24