7 Kekurangan Gizi yang Bisa Membuat Anda Sakit

My24hours.net, Indonesia – Apakah Anda cepat lelah, letih, lesu? Mungkin saja Anda kekurangan gizi yang terdiri dari vitamin dan mineral.

Kekurangan Gizi yang Bisa Membuat Anda Sakit

Dewasa ini, makanan di restoran rata-rata lebih besar empat kali daripada tahun 1950-an, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Orang dewasa rata-rata lebih berat 11 kg.

Terlepas dari jumlah makanan yang dimakan, masyarakat secara tidak sadar menderita kekurangan gizi. Baik dari kalori yang tidak baik, defisiensi yang disebabkan oleh bahan kimia, kurangnya variasi, atau sejumlah faktor lainnya, beberapa dari kita tidak mendapatkan gizi yang kita butuhkan.

Laporan Gizi Kedua CDC, penilaian atas makanan dan nutrisi pada populasi A.S., menyimpulkan bahwa ada sejumlah nutrisi spesifik yang kurang dalam makanan di Amerika.

Kekurangan gizi tidak hanya dapat memiliki efek kesehatan jangka panjang, tapi dapat membuat Anda merasa rapuh. Berikut beberapa vitamin dan mineral yang umumnya kurang di dalam makanan kita. Kekurangan nutrisi tersebut dapat menyebabkan serangkaian gejala, dari ingatan yang buruk dan gusi berdarah hingga gangguan produktivitas kerja dan depresi.

7 Kekurangan Gizi dan Dampaknya

1. Vitamin B12

Vitamin B12 secara alami ditemukan di banyak produk hewani, termasuk ikan, daging, unggas, telur, dan produk susu. Umumnya tidak ditemukan dalam makanan nabati. Untungnya untuk para vegan, sereal sarapan yang diperkaya dan beberapa produk ragi bergizi juga mengandung vitamin B12. Vitamin ini diperlukan untuk pembentukan sel darah merah, fungsi neurologis, dan sintesis DNA. Kekurangan vitamin penting ini adalah hal yang umum, mempengaruhi hingga 15 persen dari populasi umum.

Angka Kecukupan Gizi (AKG/RDA) untuk pria dan wanita di atas usia 14 adalah 2,4 mikrogram (mcg) Vitamin B12.

Gejala kekurangan vitamin B12 termasuk anemia megaloblastik, kelelahan, kelemahan, sembelit, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan. Masalah neurologis seperti mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki juga bisa terjadi. Gejala lain termasuk kesulitan menjaga keseimbangan, depresi, kebingungan, demensia, ingatan yang buruk dan rasa sakit pada mulut atau lidah. Vitamin B12 juga dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.

2. Vitamin C

Sebagian besar hewan mampu mensintesis vitamin C secara internal, tetapi tidak pada manusia. Kita perlu mendapatkannya dari makanan kita. Buah jeruk, tomat, jus tomat, dan kentang adalah sumber utama vitamin C dalam makanan. Kontributor baik lainnya termasuk paprika merah dan hijau, kiwi, brokoli, stroberi, kubis Brussel dan blewah. Vitamin C tidak secara alami ditemukan dalam biji-bijian, tetapi bisa ditambahkan ke beberapa sereal sarapan yang diperkaya.

Tubuh menggunakan vitamin C untuk biosintesis kolagen, L-karnitin, dan neurotransmiter tertentu, dan juga terlibat dalam metabolisme protein. Selain fungsi biosintesis dan antioksidannya, vitamin C memainkan peran penting dalam fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan penyerapan zat besi non-heme. AKG untuk orang dewasa di atas 19 adalah 90 miligram (mg) untuk pria dan 75 mg untuk wanita.

Kekurangan vitamin C menyebabkan penyakit skorbut, gejalanya termasuk kelelahan, malaise, radang gusi, melonggarnya atau menanggalkan gigi, sakit sendi, dan penyembuhan luka yang buruk. Meskipun penyakit skorbut tidak lagi menjadi momok seperti dulu, tetapi makanan dan makan secara berlebihan yang dipilih secara sempit di kalangan remaja telah menciptakan kebangkitan penyakit skorbut. Ini juga dapat memengaruhi pecandu alkohol atau orang tua yang kemampuannya menyerap vitamin C telah berkurang dari obat yang berlebihan atau kebiasaan makan yang buruk.

3. Vitamin D

Sinar matahari pagi merupakan salah satu sumber vitamin D yang baik. Foto: Youtube

Tidak banyak makanan yang secara alami mengandung vitamin D. Ikan berlemak seperti salmon, tuna, mackerel, dan minyak hati ikan adalah sumber makanan alami terbaik. Untuk tingkat yang lebih rendah, vitamin D juga ditemukan dalam hati sapi, keju, kuning telur dan jamur. Sejak 1930-an, hampir semua pasokan susu A.S. telah diperkaya dengan 100 unit Internasional (IU) per porsi. Sereal sarapan pagi biasanya juga diperkaya dengan vitamin D. Dan untungnya, tubuh pintar kita membuat vitamin D ketika kulit terpapar sinar matahari; kebanyakan orang memenuhi setidaknya sebagian kebutuhan vitamin D mereka dengan cara ini.

Cara lain untuk meningkatkan kadar vitamin D adalah memastikan Anda mendapat cukup magnesium. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Vanderbilt-Ingram Cancer Center menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen magnesium setiap hari juga meningkatkan vitamin D jika mereka menderita kekurangan dan menurunkan kadar vitamin D jika kadarnya terlalu tinggi.

Vitamin D mengatur kalsium dalam tubuh dan membantu mempertahankan tulang yang kuat. Vitamin ini terlibat dalam gerakan otot yang sehat, sistem saraf bergantung padanya, dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh serta membantu mengurangi peradangan. AGK untuk vitamin D adalah 600 IU untuk pria dan wanita antara 19 dan 70 tahun.

Pada anak-anak, kekurangan vitamin D menyebabkan rakhitis, yang telah jarang terjadi umum sejak 1930-an tetapi masih terjadi. Dengan rakhitis, tulang menjadi lunak dan membungkuk. Pada orang dewasa, kekurangan vitamin D menyebabkan osteomalacia, menyebabkan nyeri tulang dan kelemahan otot. Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan kantuk di siang hari.

[Baca juga: 5 Mineral dan Vitamin untuk Menurunkan Berat Badan dan Tingkatkan Metabolisme]

4. Yodium

Yodium adalah mineral yang ditemukan dalam ikan laut, rumput laut, udang, dan makanan laut lainnya. Juga ditemukan pada produk susu dan produk yang terbuat dari biji-bijian. Buah dan sayur juga mengandung yodium meskipun kadarnya tergantung pada tanah tempat mereka tumbuh.

Yodium digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi mengendalikan fungsi penting lainnya. Hormon tiroid juga dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan otak yang tepat selama kehamilan dan bayi. AGK untuk mereka yang berusia 14 tahun ke atas adalah 150 mcg.

Kekurangan yodium selama perkembangan janin dan anak usia dini adalah penyebab utama gangguan otak di sebagian besar dunia. Pada orang dewasa, defisiensi yodium ringan sampai sedang dapat menyebabkan gondok, serta gangguan fungsi mental dan produktivitas kerja. Kekurangan yodium kronis dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa bentuk kanker tiroid.

5. Zat Besi

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, kekurangan zat besi merupakan gangguan gizi nomor satu di dunia. Zat besi pada makanan datang dalam dua bentuk, heme dan non-heme. Zat besi heme ditemukan dalam daging merah, ikan, dan unggas. Zat besi non-heme ditemukan dalam tumbuhan, seperti lentil dan kacang-kacangan. Zat non-heme adalah bentuk yang ditambahkan ke makanan yang diperkaya dan diperkuat. Zat besi yang berasal dari hewan diserap lebih baik daripada zat besi non-heme, tetapi sebagian besar zat besi dalam makanan adalah zat besi non-heme.

Zat besi sangat penting untuk ketepatan fungsi tubuh. Zat ini membantu mengangkut oksigen ke sel, membantu dalam pembuatan sel darah, mendukung struktur protein dalam tubuh dan fungsi penting lainnya. AGK untuk zat besi adalah 8 mg untuk pria usia 19-51 tahun, dan 18 mg untuk wanita 19-51 tahun. Untuk pria dan wanita di atas 51, AGK-nya adalah 8 mg.

6. Magnesium

Kacang-kacangan banyak mengandung magnesium. Foto: Youtube

Magnesium ditemukan dalam kacang-kacangan, polong-polongan, biji-bijian dan sayuran. Kadar magnesium pada makanan tersebut bisa turun setengahnya karena perubahan dalam pertanian dan makanan. Menurut para ahli, kebanyakan masyarakat tidak mendapatkan jumlah magnesium yang disarankan.

Magnesium membantu tubuh mengatur lebih dari 325 enzim. Selain itu memainkan peran penting dalam mengatur banyak fungsi tubuh seperti kontrol otot, impuls listrik, produksi energi, dan penghilangan racun berbahaya. AGK untuk pria 19-30 tahun adalah 400 mg, dan 420 mg untuk pria berusia 31 dan lebih. Wanita 19-30 tahun harus mengusahakan 310 mg; mereka yang berusia 31 dan lebih harus mendapatkan 320 mg.

Tanda-tanda awal kekurangan magnesium termasuk kehilangan nafsu makan, mual, muntah, kelelahan dan kelemahan. Ketika kekurangan magnesium memburuk, mati rasa, kesemutan, kontraksi dan kram otot, kejang, perubahan kepribadian, irama jantung abnormal dan kejang jantung dapat terjadi. Satu penelitian terkemuka mengungkapkan bahwa makanan kaya magnesium dapat menurunkan risiko stroke.

7. Seng

Seng berlimpah dalam tiram, daging merah, unggas, dan sereal sarapan yang diperkaya. Kacang, kacang-kacangan, biji-bijian dan produk susu juga menyediakan sejumlah seng. Tetapi kacang-kacangan dan biji-bijian memiliki senyawa yang menjaga seng agar tidak sepenuhnya diserap oleh tubuh. Karena itu, para vegetarian mungkin perlu makan seng dua kali lebih banyak dari yang direkomendasikan.

Seng penting untuk membantu sistem kekebalan melawan bakteri dan virus. Seng juga membantu dalam produksi sel dan selama kehamilan dan masa bayi. Di masa kecil, seng membantu tubuh untuk berkembang dengan benar. Seng membantu luka sembuh dengan baik dan berperan dalam pengecap dan penciuman. AGK untuk seng adalah 11 mg untuk pria dewasa dan 8 mg untuk wanita dewasa.

Gejala kekurangan seng termasuk pertumbuhan yang lambat pada bayi dan anak-anak, keterlambatan perkembangan seksual pada remaja dan impotensi pada pria. Seng yang terlalu sedikit juga bisa menyebabkan rambut rontok, diare, mata dan kulit perih, kehilangan nafsu makan, masalah penyembuhan luka, penurunan kemampuan untuk mencicipi makanan, dan tingkat kewaspadaan yang lebih rendah.

Perhatikan bahwa beberapa nutrisi memiliki batas atas juga, dan suplemen yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping. (Juga, beberapa suplemen dapat mengganggu obat yang diresepkan.) Jika Anda merasa menderita kekurangan gizi atau nutrisi, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum makan suplemen.[MY24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Kesehatan
Kata kunci: ,
Penulis: