Apa itu DME Pengganti Gas Elpiji (LPG) untuk Memasak?

My24hours.net, Indonesia – Apa itu DME yang digunakan sebagai pengganti gas elpiji (LPG) untuk memasak? Berikut fakta mengenai DME.

Apa itu DME Pengganti Gas Elpiji (LPG) untuk Masak?
Foto: shutterstock

Tahun 2022 merupakan titik balik pengantian penggunaan gas elpiji (LPG) di Indonesia sebagai bahan bakar untuk kepentingan memasak di rumah tangga. Pemerintah Indonesia mengganti LPG (Liquified Petroleum Gas) dengan Dimethyl Ether yang dianggap lebih murah dan lebih ramah lingkungan.

Apa itu DME (Dimethyl Ether)?

DME yang merupakan singkatan dari Dimethyl Ether adalah gas tidak berwarna yang terbuat dari proses pengubahan batu bara menjadi gas (gasifikasi). DME merupakan senyawa eter paling sederhana yang mengandung oksigen dengan rumus kimia CH3OCH3 atau disederhanakan menjadi C2H6O yang berwujud gas sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG.

DME bisa dibuat dari dari berbagai sumber energi, termasuk bahan yang dapat diperbarui seperti biomassa dan limbah. Namun saat ini, batu bara kalori rendah dinilai sebagai bahan baku yang paling ideal untuk pengembangan DME.

Fakta Apa itu DME

Dimethyl Ether diklaim memiliki karakteristik yang sama baik sifat kimia maupun fisika dengan LPG. Dengan demikian, Dimethyl Ether dapat menggunakan infrastruktur LPG yang telah ada sekarang, seperti tabung, storage dan handling eksisting. Campuran antara 20% DME dengan 80% LPG dapat digunakan untuk keperluan kompor gas yang telah ada.

Api dari pembakaran Dimethyl Ether disebut memiliki warna lebih biru. Warna api yang biru berarti adanya pembakaran sempurna yang menunjukkan bahwa tidak ada produksi karbon monoksida yang merupakan gas beracun.

Api yang dihasilkan pembakaran DME juga tidak menghasilkan materi partikulat yaitu partikel padat dan cair yang mencakup partikel organik dan anorganik, seperti debu, serbuk sari, jelaga, asap, dan tetesan cairan, yang semuanya berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

Selain itu, api tidak menghasilkan NOx yaitu gas nitrogen oksida yang juga berbahaya bagi kesehatan karena dapat memicu dan memperburuk gejala asma yang ada, dan bahkan dapat menyebabkan perkembangan asma dalam jangka waktu yang lebih lama. Meskipun belum ada bukti kuat, gas ini juga telah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes, memengaruhi kelahiran bayi, dan semua penyebab kematian.

Dimethyl Ether dipilih sebagai pengganti sumber energi juga karena mempertimbangkan dampak lingkungan. DME dinilai mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisir efek rumah kaca hingga 20%.

Selain sebagai pengganti LPG untuk kebutuhan rumah tangga dan industri, Dimethyl Ether juga merupakan bahan bakar yang menjanjikan untuk mesin diesel, dan turbin gas.[MY24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Sains
Kata kunci:
Penulis: