Ini Alasan Ilmiah Kenapa Orang Minum Kopi

My24hours.net, Australia – Minum kopi terkait dengan sensitivitas seseorang terhadap rasa pahit, demikian penelitian terbaru menunjukkan.

Minum kopi dikaitkan dengan kepekaan seseorang terhadap kafein yang disebabkan oleh varian genetik.
Minum kopi dikaitkan dengan kepekaan seseorang terhadap kafein yang disebabkan oleh varian genetik.

Semakin sensitif seseorang terhadap rasa pahit kafein, semakin banyak kopi yang mereka minum. Demikian laporkan sebuah penelitian dari Northwestern Medicine dan QIMR Berghofer Medical Research Institute di Australia.

Dalam penelitian terhadap populasi, orang-orang yang lebih sensitif terhadap kafein akan minum kopi lebih banyak dan mengonsumsi teh lebih sedikit. Kepekaan ini disebabkan oleh varian genetik.

Penelitian yang diterbitkan dalam Scientific Reports pada 15 November 2018 juga menemukan orang-orang yang sensitif terhadap rasa pahit kina dan PROP. Rasa PROP adalah rasa sintetis yang berkaitan dengan senyawa dalam sayuran silangan, terlepas dari kopi.

Kepekaan yang lebih tinggi terhadap kepahitan PROP mengakibatkan konsumsi alkohol lebih rendah, terutama anggur merah (red wine).

“Temuan ini menunjukkan persepsi kita tentang rasa pahit, yang diinformasikan oleh genetika kita, berkontribusi pada preferensi untuk kopi, teh dan alkohol,” kata peneliti senior Marilyn Cornelis, asisten profesor medis pencegahan di Northwestern University Feinberg School of Medicine.

Untuk penelitian ini, para peneliti menerapkan pengacakan Mendel, teknik yang biasa digunakan dalam epidemiologi penyakit. Hal itu dilakukan untuk menguji hubungan kausal antara rasa pahit dan konsumsi minuman pada 400.000 lebih pria dan wanita di Inggris.

Varian genetik yang terkait dengan persepsi kafein, quinin dan PROP sebelumnya diidentifikasi melalui analisis luas genome dari solusi penilaian rasa yang dikumpulkan dari orang-orang kembar di Australia.

Varian genetik ini kemudian diuji untuk asosiasi-asosiasi pengonsumsi kopi, teh dan alkohol yang dilaporkan sendiri dalam penelitian ini.

“Rasa telah dipelajari untuk waktu yang lama, tetapi kita tidak tahu mekanika lengkapnya,” kata Cornelis. “Rasa adalah salah satu indera. Kami ingin memahaminya dari sudut pandang biologis.”[My24]

Sumber: xinhuanet

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Sains
Kata kunci:
Penulis: