Jenis-jenis Lantai dengan Kelebihannya dan Kekurangannya

My24hours.net, Indonesia – Ada jenis-jenis lantai dengan kelebihannya dan kekurangannya yang dapat Anda gunakan untuk rumah Anda.

Jenis-jenis Lantai dengan Kelebihannya dan Kekurangannya
Foto: YouTube

Lantai adalah permukaan terbesar di rumah, dan memilih jenis lantai terbaik dan sesuai untuk ruangan Anda bergantung pada anggaran, gaya hidup, dan selera pribadi Anda. Setiap jenis lantai memiliki manfaat unik, dan menentukan lantai mana yang terbaik bergantung pada kebutuhan dan lokasi masing-masing ruangan.

Pilihan lantai yang populer termasuk kayu, kayu lapis, vinil, ubin, dan karpet. Pelajari lebih lanjut tentang jenis-jenis lantai yang paling umum, atribut bahan terbaik, dan penggunaan terbaik masing-masing berikut ini.

Jenis-jenis Lantai dengan Kelebihannya dan Kekurangannya

1. Lantai Ubin

Lantai ubin adalah jenis yang paling populer khususnya di Indonesia. Lantai ubin digunakan terutama untuk area rawan kelembapan seperti kamar mandi dan dapur. Bahan ubin yang paling umum adalah keramik atau porselen. Ubin tahan air, tahan lama dan tersedia dalam berbagai gaya dan warna.

Biaya pemasangan bervariasi tergantung pada bahannya; misalnya, keramik mengkilap lebih murah daripada ubin porselen.

Kelebihan

  • Tahan air
  • Tahan lama
  • Kokoh

Kekurangan

  • Mahal
  • Sulit dipasang
  • Banyak pekerjaan persiapan yang dibutuhkan sebelum pemasangan
  • Dingin dan licin

2. Lantai Kayu Solid

Lantai kayu solid berasal dari sepotong kayu solid yang digiling dan seluruhnya mengandung kayu solid. Varietas kayu keras yang populer termasuk kayu Jati, Merbau, Sonokeling (Rosewood), Oak, Ebony, Bengkirai (Yellow Balau), Ulin (Ironwood). Fleksibilitas dan kualitasnya menjadikannya pilihan lantai yang diinginkan bagi banyak pembeli rumah khususnya yang berda di daerah dengan musim dingin.

Namun, menurunnya keberadaan hutan, lantai kayu adalah salah satu bahan lantai yang lebih mahal di pasaran dan memerlukan perawatan rutin, seperti menggunakan pembersih lantai khusus kayu solid sebulan sekali dan mengaplikasikan lapisan baru setiap tiga hingga lima tahun, agar tetap terlihat bagus.

Kelebihan

  • Meningkatkan nilai rumah
  • Bisa di refinished berkali-kali
  • Memberi nuansa hangat
  • Kuat dan tahan lama

Kekurangan

  • Mahal
  • Dapat menimbulkan goresan, kikisan, dan penyok di area dengan lalu lintas tinggi
  • Rentan terhadap kerusakan kelembaban
  • Tidak cocok untuk kamar mandi, ruang cuci dan ruang bawah tanah
  • Berpotensi dimakan rayap

[Baca juga: Cara Membersihkan Lantai Kayu Tanpa Merusaknya]

3. Lantai Kayu Lapis

Lantai kayu lapis atau disebut juga lantai engineering merupakan gabungan dari lapiran tipis kayu solid di bagian permukaan dengan lapisan kayu yang memiliki kualitas lebih rendah di bagian bawahnya. Lantai kayu lapis menawarkan tampilan kayu asli dengan harga yang lebih terjangkau daripada kayu solid. Lantainya ini tahan lama seperti lantai kayu solid yang kokoh dan bisa bertahan lama dengan perawatan yang tepat.

Lantai kayu lapis adalah pilihan yang baik untuk dipasang oleh orang yang ingin melakukannya sendiri tanpa bantuan tukang, dan ini akan menghemat uang Anda untuk biaya pemasangan.

Kelebihan

  • Ramah untuk dikerjakan sendiri
  • Memiliki lapisan atas kayu keras asli
  • Ketahanan yang lebih besar terhadap kelembaban dan air dibandingkan kayu asli
  • Lebih kecil kemungkinannya untuk melengkung
  • Berbagai metode instalasi
  • Berpotensi dimakan rayap

Kekurangan

  • Tidak dapat diperbaiki lebih dari sekali
  • Mudah pudar
  • Kualitas sangat bervariasi dan bisa menjebak jika tidak hati-hati
  • Bisa terdengar rongga di bawah kaki
  • Memancarkan VOC senyawa organik yang bisa berbahaya

4. Lantai Parket

Lantai parket atau lantai laminasi adalah lantai yang dibuat dari serbuk kayu, atau potongan-potongan kayu berkualitas yang kemudian digiling menjadi serbuk. Setelah menjadi serbuk, kemudian di press menggunakan mesin hot press sehingga menjadi lembaran papan yang selanjutnya disebut HDF High Density Fiber. Ini adalah pilihan lantai yang terjangkau bagi pemilik rumah yang lebih memilih alternatif selain karpet tetapi ingin menghindari biaya kayu solid atau ubin.

Lantainya terdiri dari alas kayu papan partikel yang dilapisi motif kayu atau ubin di bawah lapisan pelindung plastik bening. Lantai ini sangat ramah untuk dikerjakan sendiri, dan menawarkan banyak pilihan tekstur dan warna.

Kelebihan

  • Lebih murah dibandingkan kayu
  • Mudah untuk dibersihkan
  • Tahan gores
  • Ramah untuk dikerjakan sendiri
  • Banyak gaya dan warna tersedia

Kekurangan

  • Rentan terhadap kerusakan kelembaban
  • Mudah terkelupas
  • Tidak terlihat dan terasa seperti kayu
  • Bisa terdengar rongga di bawah kaki
  • Berpotensi dimakan rayap

5. Lantai Vinil

Lantai vinil sangat tahan air dan tidak akan merusak meskipun air berada di permukaan untuk waktu yang lama. Terbuat dari plastik, tersedia dalam bentuk papan, ubin, dan lembaran.

Papan vinil mewah (LVP) dan ubin vinil mewah (LVT) adalah dua bentuk yang baru-baru ini mendapatkan popularitas karena daya tahan dan variasi gaya yang tersedia.

Kelebihan

  • Baik untuk dapur, kamar mandi, ruang cuci dan ruang bawah tanah
  • Tahan lama
  • Tahan air
  • Tidak mudah pudar
  • Ramah untuk dikerjakan sendiri
  • Banyak pilihan desain yang tersedia
  • Mudah dirawat

Kekurangan

  • LVP dan LVT lebih mahal dari pada laminasi
  • Bernilai jual lebih rendah dari kayu

6. Lantai Batu

Batu alam, seperti granit, marmer, travertine dan batu pasir, adalah pilihan lantai yang populer baik untuk ruang dalam maupun luar ruangan. Seperti keramik dan porselen, lantai batu sangat tahan lama dan tahan air.

Finishing lantai batu menentukan jumlah perawatan yang dibutuhkan untuk memelihara lantai. Namun, lantai batu menawarkan keindahan dan kualitas alami yang tak tertandingi oleh sebagian besar jenis lantai.

Kelebihan

  • Berkelas dan elegan
  • Tahan lama
  • Tahan air

Kekurangan

  • Mahal
  • Sulit dipasang
  • Banyak pekerjaan persiapan yang dibutuhkan sebelum pemasangan
  • Dingin dan licin
  • Sulit dirawat

7. Lantai Linoleum

Linoleum adalah bahan pelapis lantai yang terbuat dari minyak biji rami (linseed oil) dicampur dengan tepung kayu atau serbuk gabus dengan backing dari kain berserat kuat atau kanvas. Linoleum adalah pilihan lantai tahan lama dan ramah lingkungan, terjangkau dan mudah dipasang. Lantai ini tersedia dalam bentuk lembaran dan dalam berbagai warna dan gaya.

Lantai ini elastis (dibuat dengan bahan elastis) dan dapat bertahan selama beberapa dekade jika dirawat dengan benar. Linoleum semakin populer karena produsen lantai menawarkan warna dan gaya yang lebih modern.

Kelebihan

  • Murah
  • Ramah lingkungan
  • Ramah untuk dikerjakan sendiri
  • Tersedia dalam berbagai warna dan corak
  • Membutuhkan sedikit perawatan

Kekurangan

  • Tidak meningkatkan nilai rumah
  • Mudah penyok atau terpotong
  • Dapat menjadi gelap atau menjadi kekuningan saat terkena sinar matahari
  • Tidak cocok untuk area rawan kelembapan

8. Lantai Karpet

Karpet merupakan salah satu pilihan lantai favorit pemilik rumah, terutama di kamar tidur. Karpet datang dalam berbagai warna, bahan dan tekstur. Teknologi karpet telah meningkat selama bertahun-tahun, dan karpet modern memiliki kualitas tahan noda. Karpet juga merupakan pilihan lantai paling hemat biaya di pasar.

Harga pemasangan karpet bervariasi, tergantung dari jenis bahan dan ketebalan bantalan karpet.

Kelebihan

  • Lembut dan hangat di kaki
  • Memanaskan ruang secara visual
  • Tersedia berbagai warna, bahan dan desain
  • Bagus untuk peredam suara
  • Ada varietas tahan noda

Kekurangan

  • Sulit dibersihkan
  • Bisa terkena noda
  • Menunjukkan pola keausan
  • Tidak cocok untuk penderita alergi

Bahan Alternatif

Lantai tidak terbatas pada bahan yang disebutkan di atas. Ada banyak bahan non-tradisional yang digunakan untuk jenis-jenis lantai. Berikut beberapa bahan alternatif untuk dipertimbangkan:

Gabus: Bahan alami yang terbuat dari kulit pohon ek gabus yang memiliki ketahanan api yang sangat baik dan kemampuan memblokir suara.

Karet: Bahan alami dengan ketahanan yang baik dan permukaan anti selip

Bambu: Pilihan ramah lingkungan yang merupakan alternatif kayu asli untuk kayu keras lantai

Terrazzo: Komposit tahan lama yang terbuat dari kepingan dan resin batu alam

Kesimpulan

Memilih jenis-jenis lantai terbaik untuk rumah Anda tidak sesederhana memilih yang paling cantik atau yang sedang diobral. Beberapa faktor seperti kelembapan, daya tahan, kemudahan perawatan dan anggaran sangat memengaruhi keputusan tersebut. Lantai baru bisa menjadi investasi, jadi pilihan lantai Anda harus menyeimbangkan kebutuhan Anda dengan gaya Anda.[MY24]

Sumber: Forbes

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Gaya Hidup
Kata kunci: ,
Penulis: