4 Cara Agar Anak Tahan Stres sebagai Pelajar
My24hours.net, Singapura – Ada sejumlah cara agar anak tahan stres dalam kehidupannya sebagai pelajar. Apa saja itu berikut ulasannya berdasarkan pakar psikologi.
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami gangguan psikologi seperti stres dalam kehidupannya. Ujian dan proyek sekolah bisa menjadi penyebab utamanya. Dan mereka tidak sendirian. Meskipun sulit untuk mengetahui berapa persen anak-anak yang terkena stres, amannya dapat dikatakan bahwa sebagian besar mengalami kekhawatiran dan kecemasan atas pekerjaan sekolah dan ujian.
Penelitian dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) berdasarkan survei terhadap 540.000 siswa di 72 negara dan ekonomi, menemukan bahwa sebagian besar remaja senang dengan kehidupan mereka – tetapi pekerjaan sekolah adalah salah satu sumber stres dan kecemasan terbesar mereka. Para siswa yang diwawancarai telah menyelesaikan tes Program OECD untuk Penilaian Siswa Internasional (Pisa) 2015 tentang sains, matematika dan membaca.
Menurut hasil Pisa 2015 pada Kesejahteraan Pelajar yang dirilis pada tahun 2017, rata-rata 59 persen siswa mengatakan mereka sering khawatir bahwa mengikuti tes akan sulit, sementara 66 persen dilaporkan merasa tertekan tentang nilai buruk. Sekitar 55 persen siswa mengatakan mereka sangat cemas tentang ujian bahkan jika mereka siap.
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa perundungan merupakan sumber stres bagi anak-anak. Sekitar empat persen siswa dilaporkan bahwa mereka dipukul atau didorong setidaknya beberapa kali dalam sebulan.
Masalah yang terjadi di rumah juga bisa menjadi sumber stres. Anak-anak yang orangtuanya sedang mengalami perceraian atau kehidupan rumah tangganya yang menantang seringkali merasa kewalahan dengan kecemasan dan kekhawatiran.
Beberapa anak lebih rentan terhadap stres daripada yang lain. Ini termasuk anak-anak yang mengalami pelecehan terus-menerus atau yang secara kronis tertekan, yang tidak memiliki struktur keluarga yang stabil atau yang memiliki masalah kesehatan mental seperti Attention Deficit Hyperactive Disorder atau Autism Spectrum Disorder.
Gejala Stres pada Anak
Sebagian besar anak-anak dan remaja kesulitan untuk memberi tahu orang tua atau guru mereka ketika mereka sedang stres. Sebaliknya, mereka mungkin mengeluh karena harus mengerjakan tugas sekolah, menjadi lebih mudah cemas, lebih sering menangis atau cepat marah. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan tidur, kurang nafsu makan dan merasa lesu, dan menderita sakit kepala atau sakit perut.
Anda mungkin tidak tahu bagaimana membantu anak-anak Anda mengatasi stres. Apalagi jika Anda sendiri mengalami stres dan tidak selalu hadir secara emosional untuk anak-anak Anda. Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang tua mendukung anak-anak mereka, kecemasan pada anak-anak cenderung berkurang dan anak lebih mampu mengelola stres.
Menurut laporan OECD tentang Kesejahteraan Siswa, siswa yang orang tuanya melaporkan meluangkan waktu berbicara dengan anak, makan makanan bersama dalam satu meja atau membahas kondisi anaknya, secara teratur memiliki tingkat kepuasan hidup lebih tinggi 22 persen hingga 39 persen.
Para guru juga berperan dalam membantu siswa menjaga kesejahteraan emosional mereka. Dilaporkan bahwa siswa yang lebih bahagia cenderung memiliki hubungan positif dengan guru mereka.
4 Cara Agar Anak Tahan Stres
Dikutip dari South China Morning Post, Dr. Lim Boon Leng, seorang psikiater di Pusat Kesehatan Psikologis Dr BL Lim di Singapura, menjelaskan empat strategi untuk membantu anak-anak menjadi lebih tahan terhadap stres.
- Berpikir jangka panjang
Apakah Anda ingin anak-anak Anda mendapat nilai sempurna dalam ujian mereka berikutnya? Atau apakah Anda ingin mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang berguna dan bahagia? Jika Anda tahu tujuan masa depan Anda, kemunduran jangka pendek (dalam nilai di sekolah) tidak akan dianggap sebagai kegagalan permanen dan anak-anak Anda akan dapat bangkit kembali dari mereka dengan lebih cepat.
- Milikilah harapan yang realistis
Menyesuaikan kegiatan dan jadwal anak-anak Anda sesuai dengan kekuatan dan kelemahan mereka. Beberapa anak dapat menangani jadwal yang sangat melelahkan sementara yang lain mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Harapan yang tidak realistis bisa membuat anak stres, sementara yang realistis bisa memotivasi.
- Fokus pada proses, bukan hasil
Tekankan proses pencapaian daripada pencapaian itu sendiri. Ingatkan anak-anak Anda untuk melakukan yang terbaik dan memuji upaya mereka untuk membantu mereka merasa senang tentang diri mereka sendiri dan mencegah mereka dari mengkhawatirkan hasil akhirnya.
- Tanamkan kebiasaan gaya hidup yang baik
Tidur yang cukup, makan makanan yang sehat, olahraga teratur, hobi dan bermain menjaga anak-anak tetap sehat secara mental dan membantu mereka mengelola stres dengan lebih baik.[MY24]
Kategori: Kesehatan
Kata kunci: Kesehatan Anak, Parenting, psikologi, stres
Penulis: