8 Mitos Tentang Roti dan Fakta Sebenarnya
My24hours.net, Indonesia – Ada sejumlah mitos tentang roti yang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan yang buruk. Apakah reputasi roti seburuk itu yang kita bayangkan?
Roti terus menjadi salah satu pilihan makanan paling populer di dunia. Roti bisa dimakan langsung dari bungkusnya, dengan mentega dan selai, sebagai roti bakar hangat atau bagian dari roti lapis atau camilan favorit.
Dan sekarang ada variasi roti seperti roti putih polos, coklat, gandum untuh, biji-bijian dan sebagainya.
Namun, ketika beberapa orang menganut pola makan ‘sehat’, roti dapat menjadi salah satu makanan yang mereka hindari. Hal ini karena beberapa kesalahpahaman dan mitos tentang nilai gizinya.
8 Mitos Tentang Roti dan Faktanya
Mitos 1: Roti menggemukkan
Fakta: Ini tergantung ada sedikit atau tidak ada lemak atau gula dalam roti. Sepotong (20 gr) roti tawar putih memiliki jumlah kalori yang sama dengan apel besar (100 gr).
Mitos 2: Roti menyebabkan kembung/begah
Fakta: Kembung/begah adalah istilah baru untuk perasaan setelah makan, yaitu perasaan “Saya merasa puas” atau “Saya merasa begah”. Tidak ada bukti bahwa roti menyebabkan kembung/begah. Kita merasa kenyang setelah makan tetapi jika Anda kenyang berlebihan, itu mungkin karena Anda makan berlebih, dari apa yang kamu makan. Faktanya, perbincangkan topik oleh British Nutrition Foundation menyimpulkan tidak ada bukti ilmiah bahwa mengonsumsi roti secara normal dapat membuat kembung/begah atau masalah pencernaan.
Mitos 3: Roti pipih lebih rendah kalori
Fakta: Beberapa orang memilih roti pipih atau roti pitta daripada roti irisan karena mereka yakin kalorinya lebih rendah, tetapi ternyata tidak. Dua potong roti putih biasanya mengandung 133 kalori sedangkan roti pipih berukuran sedang memiliki 144 kalori dan roti pitta putih memiliki 165 kalori.
Mitos 4: Roti tidak sehat
Fakta: Roti, khususnya roti tawar dan roti gandum baik untuk Anda. Roti merupakan sumber protein, vitamin – terutama vitamin B Thiamine, Niacin – dan Asam Folat serta mineral (kalsium dan zat besi); serat dan karbohidrat kompleks. Roti juga rendah gula dan lemak.
Mitos 5: Roti mengandung nutrisi esensial yang rendah
Fakta: Sekali lagi, tidak ini benar. Roti mengandung banyak nutrisi seperti vitamin B, kalsium dan zat besi. Beberapa varietas juga diperkaya dengan vitamin D, dan biji-bijian seperti Chia, menambahkan Omega 3 ke dalam kandungan nutrisinya, membuat roti menjadi kontributor utama bagi asupan nutrisi.
Mitos 6: Roti tidak mengandung serat
Fakta: Roti gandum adalah salah satu sumber serat terbesar dalam makanan orang dewasa. Roti gandum memberikan 15% asupan serat.
Mitos 7: Roti membuat tingkat energi Anda turun
Fakta: Pada roti putih atau gandum tidak memiliki indeks glikemik yang rendah. Tetapi roti lebih sering dimakan dengan bahan lain atau sebagai sandwich sehingga dikombinasikan dengan protein dan lemak. Ketika dimakan dalam kombinasi dengan makanan lain, karbohidrat dicerna lebih lambat dan glukosa memasuki aliran darah pada tingkat yang lebih lambat dan lebih stabil.
Mitos 8: Karbohidrat buruk bagi Anda
Fakta: Ada 3 jenis karbohidrat yang ditemukan dalam makanan: gula, pati dan serat. Roti rendah gula. Roti memang mengandung pati, memberikan pelepasan energi yang lambat dan stabil sepanjang hari, dan bisa menjadi sumber serat yang baik juga.
Terlepas dari mitos-mitos di atas apa pun makanan yang dimakan dengan porsi yang tidak tepat dan dipadukan dengan bahan yang tidak tepat, maka makan akan berdampak kurang baik bagi tubuh dan kesehatan kita.[MY24]
Sumber: leinsterexpress
Kategori: Kesehatan
Kata kunci: mitos, tren makanan
Penulis: