Cara Mendinginkan Nasi untuk Diabetes
My24hours.net, Indonesia – Bagaimana cara mendinginkan nasi untuk penderita diabetes dan membantu menurunkan gula darah, berat badan, dan kolesterol? Begini caranya menurut penelitian.
Benar. Nasi dingin atau nasi yang telah didinginkan lebih bermanfaat bagi daripada nasi yang masih hangat. Alasannya terkait dengan meningkatnya pati resisten pada nasi yang telah didinginkan.
Pati resisten adalah jenis karbohidrat kompleks yang tidak bisa dipecah ke dalam bentuk yang lebih sederhana (glukosa/”gula”) dan tidak dicerna (resisten) oleh usus halus. Pati resisten biasanya ditemukan pada makanan kaya akan serat dan sumber karbohidrat lainnya.
Proses pencernaan pati resisten mirip dengan serat tak larut air. Zat ini hanya melewati usus halus dan tidak mengalami pemecahan atau perubahan bentuk apa pun. Pati resisten juga memiliki sifat yang mirip dengan jenis serat larut air. Ketika pati resisten masuk ke dalam usus besar, bakteri akan memecah karbohidrat ini menjadi asam butirat.
Dengan demikian, proses pencernaan terhadap nasi dingin yang memiliki kandungan pati resisten akan mirip dengan makanan berserat. Dan karena karbohidrat pada nasi dingin tidak bisa dipecah dalam bentuk yang lebih sederhana (glukosa/”gula”), maka ia sukar terserap ke dalam darah. Hasilnya, dapat mengurangi kadar gula dalam darah seseorang khususnya mereka yang bermasalah dengan kadar gula dalam darah, seperti diabetes dan kolesterol, serta mengurangi berat badan.
Berdasarkan jurnal penelitian yang dipublikasi oleh Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dalam sebuah penelitiannya menunjukkan bahwa nasi yang telah didinginkan dapat meningkatkan kadar pati resisten. Semakin lama nasi didinginkan pada suhu tertentu, maka semakin besar kadar pati resisten yang ada dan secara signifikan menurunkan respon glikemik (pengaruh terhadap gula darah).
Cara Mendinginkan Nasi untuk Diabetes
Nasi dingin atau nasi yang telah didinginkan bisa menjadi salah satu makanan alternatif bagi penderita diabetes dan gangguan kolesterol yang masih tidak bisa lepas mengonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya.
Lalu bagaimana caranya membuat nasi dingin sehingga meningkatkan kandungan pati resisten di dalamnya?
- Mencuci beras
Cuci beras dengan bersih seperti biasanya sebelum menanaknya menjadi nasi.
- Menanak beras
Setelah mencuci beras, Anda dapat menanak beras dengan perangkat penanak nasi yang biasa Anda gunakan. Masak hingga matang.
- Mendinginkan nasi (metode 1)*
Setelah matang, angkat nasi dan dinginkan pada suhu ruangan selama 10 jam.
- Mendinginkan nasi (metode 2)*
Setelah matang, angkat nasi dan dinginkan di dalam lemari pendingin dengan suhu 4 derajat Celcius selama 24 jam. Kemudian, panaskan kembali nasi tersebut.
*Referensi:
Metode pendinginan nasi berdasarkan penelitian yang telah disebutkan di atas. Penelitian tersebut menganalisis kandungan pati resisten antara nasi putih hangat yang baru dimasak (nasi kontrol), nasi putih matang yang didinginkan selama 10 jam pada suhu kamar (nasi uji 1), dan nasi putih matang yang didinginkan selama 24 jam pada suhu 4°C kemudian dipanaskan kembali (nasi uji 2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar pati resisten senilai 0,64 g/100 g untuk nasi kontrol, 1,30 g/100 g untuk nasi uji 1, dan 1,65 g/100 g untuk nasi uji 2.
Nasi uji 2 (didinginkan selama 24 jam di suhu 4°C, kemudian dipanaskan kembali) memiliki kandungan pati resisten yang lebih tinggi daripada nasi uji 1 (didinginkan selama 10 jam di suhu ruang)
Dalam studi klinis, beras uji 2 secara signifikan menurunkan respon glikemik dibandingkan dengan nasi kontrol. Kesimpulannya, pendinginan nasi putih matang meningkatkan kandungan pati resisten. Nasi putih yang dimasak didinginkan selama 24 jam pada suhu 4°C kemudian dipanaskan kembali menurunkan respon glikemik dibandingkan dengan nasi putih yang baru dimasak.
Catatan: Konten ini termasuk saran dan hanya memberikan informasi umum. Ini sama sekali bukan pengganti pendapat medis yang berkualitas. Selalu berkonsultasi dengan spesialis atau dokter Anda sendiri untuk informasi lebih lanjut. MY24 tidak mengklaim bertanggung jawab atas informasi ini.[MY24]
Kategori: Kesehatan
Kata kunci: Diabetes, penelitian
Penulis: