Perbaiki 8 Kesalahan Besar Orang Tua Baru dalam Menidurkan Bayi
My24hours.net, Singapura – Bagi orang tua baru, menganggap dalam menidurkan bayi cukup dengan memberikannya boneka membuatnya nyaman saat tidur. Tapi faktanya, ini adalah salah satu kesalahan yang seharusnya dihindari.

Kurang tidur pada malam hari dan sangat kelelahan adalah sudah biasa bagi banyak orang tua baru, bahkan terkadang, bayi Anda tidak ingin tidur. Tapi tahukah Anda bahwa mungkin ada hal-hal yang Anda lakukan tanpa disadari yang membuatnya lebih sulit untuk tidur?
Jika Anda sebagai orang tua baru berpikir bahwa hanya dengan memandikan bayi Anda dengan air hangat, menyelimutinya dan menempatkan di tempat tidur dengan memberikan boneka atau benda kesukaannya, dapat membuatnya tidur nyenyak, Anda perlu merubah kebiasaan dalam menidurkan bayi ini.
Berikut 8 kesalahan besar orang tua baru dalam menidurkan bayi dan saran para pakar untuk memperbaikinya.
1. Ketidaktetapan
Menidurkan bayi di tempat yang tidak tetap dan berbeda-beda, seperti kadang di tempat tidur, kadang di ayunan, membuat bayi Anda bingung dengan cara tidurnya. Menurut Zoe Chu, pakar tidur bayi dan anak dari SG Supernanny, kebinguan yang terjadi tersebut membuat bayi jadi semakin sulit untuk tidur.
“Temukan cara yang konsisten yang sesuai untuk Anda dan bayi Anda, lalu patuhi,” saran Chu seperti yang dilansir Smart Parent. “Ia perlu belajar menyesuaikan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. Anak Anda akan kembali tertidur di lingkungan yang sama. Jadi tetaplah pada urutan rutinitas yang sama setiap malam, seperti dimulai dengan mandi, bercerita, dan tidur.
2. Bergantung pada benda
Masalah lainnya adalah saat bayi Anda bergantung pada benda-benda seperti dot atau boneka agar bisa tertidur. Ketika bayi Anda kehilangan benda-benda tersebut saat malam hari tentu saja akan membuatnya menangis keras. Untuk itu, alih-alih memberikan benda-benda tersebut agar bayi Anda tertidur, lebih baik menjauhkannya.
Pada awalnya untuk beberapa hari hal ini mungkin akan menyakitkan melihat anak Anda gelisah dan menangis karena tidak memiliki benda-benda tersebut untuk tidurnya. Tapi akhirnya ia akan tahu bahwa ia tidak akan bisa memilikinya jika terbangun di tengah malam, dan ia mulai melanjutkan tidur.
3. Buru-buru mengangkat
Adan perlu tahu bahwa sangat normal bagi bayi untuk menangis sedikit di tengah-tengah tidurnya. “Jika Anda segera masuk untuk mengangkat bayinya, Anda merampasnya dari kesempatan untuk mandiri sendiri, karena bayi Anda akan terus berpikir bahwa ia memerlukan bantuan seseorang untuk menenangkannya kembali,” kata Chu.
Begitu juga dengan tidur siang. Jika bayi Anda tidur siang hanya selama 30 menit dan dia menangis, ia mungkin masih setengah bangun. Ia belum selesai tidur siang dan masih ingin melanjutkan tidurnya. “Jika orang tua beranggapan bahwa tangisan itu berarti ia menginginkan perhatian dan ingin diangkat, saat itulah bayi cenderung tidur sebentar, dan dia tidak akan bisa memperpanjang tidurnya,” jelas Chu.
4. Buru-buru mengajak tidur
Saat waktu untuk tidur telah tiba, tetapi bayi Anda masih terjaga dan penuh dengan energi, janganlah terburu-buru untuk menidurkannya. Jika Anda menidurkannya ke tempat tidur, maka mungkin akan membuat bayi menangis dan sangat protes karena mereka mungkin belum siap untuk tidur.
“Rutinitas tidur harus santai dan menyenangkan untuk membantu meningkatkan melatonin (hormon tidur) – seharusnya setidaknya 20 sampai 30 menit membiarkannya untuk bersiap-siap tidur,” kata Chu.
5. Memundurkan waktu tidur
Bagi orang tua yang sibuk berharap dapat bermain dengan anak saat kembali dari bekerja. Hasilnya, orang tua memundurkan waktu tidur bagi bayi. Masalah yang muncul adalah anak-anak yang terjaga sampai larut malam biasanya sering kelelahan dan rewel. Selain itu, kata Chu, bayi akan menjadi hiperaktif dan sukar untuk diam.
Sebagai orang dewasa, kita membutuhkan 8 jam tidur untuk bekerja dengan baik sepanjang hari, dan anak-anak pasti membutuhkan lebih banyak daripada kita untuk waspada dan fokus. Cobalah untuk menemukan solusi alternatif untuk bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan si kecil, misalnya pulang lebih awal dari kantor.
6. Percaya kebiasaan buruk saat tidur bisa hilang secara alami
Banyak orang tua yang membiarkan kebiasaan tidur buruk yang ada pada bayi mereka dan berpikir kebiasana itu akan hilang secara alami. Ini juga adalah sebuah kesalahan.
“Tidur, seperti hal lainnya, adalah keterampilan yang harus diajarkan pada anak Anda, dan hanya ia yang dapat mempelajari keterampilan itu,” katanya Chu. Orangtua harus memainkan peran mereka dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mempelajari keterampilan itu.
7. Berharap bayi tidur sepanjang malam
Bayi yang baru lahir tidak bisa tidur sepanjang malam karena perut mereka kecil dan mereka perlu sering bangun untuk makan. Selain itu, bayi di bawah tiga bulan tidak memiliki konsep siang dan malam, jadi tidak ada alasan berharap anak Anda akan tidur semalaman di usia ini.
Para ahli umumnya sepakat bahwa bayi berusia tiga bulan atau lebih, dengan berat lebih dari 6kg dan berat badannya bertambah dengan baik, dapat diperkirakan tidur selama enam sampai delapan jam pada malam hari. Tapi setiap bayi berbeda karakternya satu dengan yang lain. Jangan berharap perubahan pola tidur bayi Anda terjadi dalam semalam.
Tapi dengan tekad, konsistensi, dan komitmen untuk melatih kebiasaan tidur yang lebih baik, Anda bisa mengharapkan pola tidur bayi Anda menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.
8. Melatih tidur bayi tanpa panduan
Menerapkan latihan tidur pada bayi perlu panduan yang baik. Juga jangan terlalu banyak mendengarkan nasihat yang sepertinya baik namun saling bertentangan satu sama yang lain. Latihan menidurkan bayi bukan berarti membiarkannya menangis dan Anda berjalan pergi berharap ia akhirnya akan tidur.
“Latihan tidur seperti memecahkan teka-teki. Penting agar setiap potongan teka-teki ditinjau sebelum mencoba menggabungkan semuanya, “kata Chu. Ingat bahwa setiap bayi berbeda, setiap keluarga berbeda, dan bayi Anda mungkin perlu waktu sedikit lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan pola tidur yang biasa, jadi jangan putus asa.[MY24]
Kategori: Kesehatan
Kata kunci: Kesehatan Anak
Penulis: