Bunda, Ini Pengaruh Buruk TV di Dalam Kamar Tidur Anak

My24hours.net, Kanada – Tahukah Anda, ada pengaruh buruk TV yang diletakkan di dalam kamar tidur bagi kesehatan batin dan jasmani anak?

Ada pengaruh buruk TV yang diletakkan di dalam kamar tidur bagi kesehatan batin dan jasmani anak.

Terlalu banyak waktu di depan TV di kamar tidur membuat anak tidak dapat melakukan aktivitas perkembangan yang lebih memperkaya diri. Ini mungkin menjelaskan sebagian mengapa massa tubuh anak kurang berkembang optimal. Selain itu juga yerjadinya kebiasaan makan yang buruk dan kesulitan sosio-emosional ketika remaja. Demikian kata sebuah penelitian yang diterbitkan 26 Desember 2018 di Pediatric Research.

“Tahun-tahun awal adalah periode kritis dalam perkembangan anak,” kata peneliti penelitian tersebut Linda Pagani, seorang profesor di Sekolah Psiko-Pendidikan UdeM, yang akan membahas studinya di Konvensi Internasional Ilmu Psikologi, di Paris.

“Secara intuitif, orang tua tahu bagaimana anak-anak mereka menghabiskan waktu luang mereka akan berdampak pada kebaikan mereka dalam jangka panjang,” kata Pagani. “Dan dengan TV menjadi hiburan paling umum, jelas bahwa berjam-jam yang mereka habiskan di depan layar berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Terutama jika TV berada di tempat pribadi seperti kamar tidur.”

Dengan perhatian dialihkan karena TV, anak-anak berisiko tidak memiliki interaksi fisik dan sosial yang cukup untuk mempromosikan perkembangan fisik dan sosial-emosional yang tepat, kata Pagani.

[Baca juga: Panduan Membeli TV yang Terbaik dan Sesuai – Lengkap]

Proses Penelitian Pengaruh Buruk TV

“Untuk menguji hipotesis itu, kami secara longitudinal mengikuti sebuah kelompok kelahiran untuk memeriksa apakah ada hubungannya antara memiliki TV di kamar tidur pada usia 4, selama periode prasekolah yang kritis perkembangan sarafnya, dan kemudian masalah fisik, mental, dan sosial pada masa remaja awal. Tujuan kami adalah untuk menghilangkan segala kondisi yang sudah ada sebelumnya yang dimiliki anak-anak atau keluarga yang dapat membiaskan hasil kami.”

Pagani dan timnya menganalisis data kelompok kelahiran Kanada dari 1.859 anak-anak Quebec yang lahir antara musim semi 1997 dan musim semi 1998, bagian dari Studi Longitudinal Quebec tentang Perkembangan Anak yang dikoordinasi oleh Institut de la statistique du Québec.

Temuan sebuah penelitian dari Université de Montréal mengatakan bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu menonton TV di kamar dapat membahayakan perkembangan anak-anak prasekolah.

Untuk menilai kesehatan mereka pada usia 13, pemeriksa independen mengukur indeks massa tubuh anak-anak. Partisipan remaja tersebut juga melaporkan asupan makanan tidak sehat mereka. Untuk mengukur masalah psikologis, para guru menilai seberapa besar tekanan emosional yang dihadapi anak-anak. Para remaja juga menyelesaikan versi singkat dari Inventori Depresi Anak-anak. Untuk masalah sosial, para guru melaporkan bagaimana anak-anak bergaul dengan teman sebaya mereka dan apakah mereka diganggu. Semua tindakan ini merupakan perkiraan yang baik untuk kesehatan fisik dan mental di masa dewasa.

Berat Badan yang Lebih Berat

Hasil penelitian itu jelas adanya pengaruh buruk TV dalam kamar tidur. Terlepas dari faktor individu dan keluarga, memiliki TV di kamar tidur pada usia 4 lebih mungkin membuat anak akan:
– Memiliki berat tubuh yang secara signifikan lebih tinggi.
– Kebiasaan makan yang lebih tidak sehat.
– Tingkat sosialisasi yang lebih rendah.
– Tingkat tekanan emosi yang lebih tinggi, gejala depresi, viktimisasi dan agresi fisik.

“Lokasi TV tampaknya penting,” kata Pagani. “Memiliki akses pribadi ke televisi di kamar tidur selama tahun-tahun prasekolah bukan pertanda baik untuk kesehatan jangka panjang. Anak-anak dalam penelitian kami dilahirkan pada saat televisi adalah satu-satunya tontonan di kamar tidur. Hari ini, mengingat portabilitas dari perangkat digital dan peralihan yang konstan dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Pedoman dari American Academy of Pediatrics jelas memiliki alasan untuk mendorong zona bebas layar dan lokasi bebas layar di rumah, terutama mengingat implikasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Penelitian ini mendukung pendirian yang kuat untuk pedoman orang tua tentang ketersediaan dan aksesibilitas TV dan perangkat lain.”[MY24]

Sumber: science daily

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Sains
Kata kunci:
Penulis: