Cara Baru Menurunkan Berat Badan dengan Bekukan Saraf?

My24hours.net, Amerika Serikat – Ingin menurunkan berat badan Anda? Sebuah penelitian baru menemukan cara baru menurunkan berat badan dengan membekukan saraf tertentu.

Membekukan saraf menjadi salah satu cara yang baru diuji untuk menurunkan berat badan.
Ilustrasi saraf. Membekukan saraf menjadi salah satu cara yang baru diuji untuk menurunkan berat badan.

Dengan membekukan saraf yang membawa sinyal lapar dari perut ke otak, pada dasarnya dapat mengelabui tubuh untuk berhenti merasa lapar, kata sebuah penelitian.

Dalam uji coba skala kecil, para peneliti melaporkan bahwa prosedur yang tidak biasa tersebut menyebabkan penurunan nafsu makan. Hasilnya berupa penurunan berat badan di semua partisipan penelitian tersebut. Laporan tersebut dipresentasikan, Rabu (21/3/2018) pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Society of Interventional Radiology di Los Angeles.

Namun, baik para peneliti dan pakar lain setuju bahwa diperlukan lebih banyak penelitian lagi terkait temuan itu.

“Ini adalah konsep yang menarik,” kata Dr. Lawrence Cheskin, direktur Pusat Manajemen Berat Tubuh Johns Hopkins di Baltimore, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Namun, “ini adalah studi percontohan tanpa kelompok kontrol” untuk digunakan sebagai perbandingan, kata Cheskin kepada Live Science. “Kami perlu melakukan penelitian lebih lanjut yang membandingkan pengobatan dengan pendekatan lain untuk mengontrol berat badan agar lebih memastikan efek langsung dari prosedur yang dilakukan,” katanya, menambahkan bahwa itu “perlu pengujian lebih lanjut untuk memastikan.”

Prosedur tersebut menargetkan bagian dari saraf vagus yang disebut batang vagal posterior, yang terletak di dasar esophagus dan yang mengirimkan sinyal ke otak bahwa perut kosong.

Untuk membekukan saraf tersebut, para dokter memasukkan alat seperti jarum ke punggung pasien. Dan menggunakan jenis pencitraan medis yang disebut pemindaian tomografi terkomputasi (computed tomography – CT scan) untuk memastikan alat tersebut mencapai titik yang tepat yang ingin dibekukan.

Kemudian, para ahli bedah mengeluarkan gas argon dari alat tersebut. Gas itu mendinginkan saraf ke suhu di bawah nol, melumpuhkannya dan akhirnya mencegahnya mengirim sinyal ke otak.

Hasilnya para pasien kehilangan, rata-rata, 14 persen dari kelebihan berat badan mereka (berat badan di atas BMI yang normal). Ini setara dengan sekitar 3,6 persen dari berat badan mereka secara keseluruhan, dalam 90 hari mengikuti prosedur yang ada, kata Dr. David Prologo, pemimpin penelitian tersebut.

Mengisyaratkan rasa lapar ke otak bukanlah satu-satunya fungsi dari batang posterior saraf vagus. Saraf itu juga membantu memindahkan makanan melalui perut. Setelah itu dinonaktifkan, transit makanan melambat, yang membuat pasien merasa kenyang lebih lama, sehingga semakin mengurangi kebutuhan untuk makan.

Namun, Dr. Cheskin menyatakan keraguan bahwa prosedur itu akan bekerja jangka panjang. Alasannya, karena tubuh memiliki banyak mekanisme lain untuk memastikan kita tidak menurunkan berat badan terlalu mudah. Misalnya, tubuh dapat merespons penurunan berat badan dengan memperlambat metabolisme.

“Prosedurnya tidak sepenuhnya menghapus kebutuhan untuk makan,” kata Dr. Prologo. “Saraf tersebut memiliki batang anterior dan batang posterior, kami hanya membekukan salah satu dari mereka.” Sebaliknya, prosedur ini dimaksudkan untuk mengurangi nafsu makan.

Delapan sampai 12 bulan masa lapar ini, menurut Dr. Prologo, cukup waktu bagi seseorang untuk tidak hanya menurunkan berat badan tetapi juga bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan berat badan yang lebih rendah.

“Anda mencoba menurunkan berat badan, tetapi tubuh memberontak,” katanya. “Tubuh tidak memahami apa yang Anda lakukan … (maka) tubuh melawan balik.”

Tetapi dengan membekukan saraf lapar, kata Dr. Prologo, para peneliti percaya bahwa mereka pada dasarnya dapat menipu tubuh, sehingga bekerja sama dengan peserta penelitian itu.[My24]

Sumber: Live Science

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Sains
Kata kunci:
Penulis: