Apakah Penemuan Alien Akan Timbulkan Kekacauan?

My24hours.net, Amerika Serikat – Isu-isu penemuan alien di berbagai tempat sering kita dengar, namun hingga kini belum ada yang memastikan kebenarannya.

Penemuan Alien
Ilustrasi – Alien

Selama lebih dari 1.500 tahun, umat manusia menerima bahwa Bumi adalah pusat tata surya. Kitab-kitab keagamaan yang menjadi otoritas ilmiah saat masa lalu mengatakan demikian. Bahkan sampai sekarang masih ada yang mempercayai bahwa Bumi itu datar.

Saat ini, dunia masih bergulat dengan pertanyaan yang menghantui: Apakah kita sendirian di alam semesta yang tak terbatas ini, atau apakah kehidupan itu sangat beragam di seluruh alam semesta?

Sampai saat ini, kita masih sendiri, tapi menemukan kehidupan di luar Bumi akan menajdi penting untuk menjawab pertanyaan itu. Dengan kata lain, ini akan menjadi pergeseran paradigma utama.

Jadi jika kita akhirnya memastikan bahwa kita memang tidak sendiri, akankah terjadi kekacauan di masyarakat? Mungkin tidak.

Faktanya, masyarakat akan bisa menerima berita tersebut dengan tangan terbuka. Itulah kesimpulan dari Prof. Michael Varnum, seorang profesor psikologi di Universitas Arizona yang juga merupakan bagian dari Interplanetary Initiative universitas tersebut, sebuah kelompok penelitian yang bertujuan membangun kerangka kerja sosial untuk masyarakat luar angkasa di masa depan.

Varnum mengambil salah satu proyek percontohan kelompok tersebut, yang secara empiris menjawab satu pertanyaan: Bagaimana manusia bereaksi terhadap penemuan kehidupan di luar Bumi?

Ini adalah pertanyaan yang hanya beberapa peneliti saja yang telah menelitinya, tapi Prof. Varnum siap untuk tugas itu.

“Saya adalah orang yang telah terjun ke sains dan fiksi ilmiah untuk beberapa waktu,” katanya seperti yang dilansir Discovery Magazine, Jumat (16/2/2018).

Beberapa Studi Kasus Penemuan Alien

Tahun 1953, Panel Robertson memperingatkan histeria massa jika kehidupan asing dikonfirmasikan. Dua puluh lima persen orang Amerika dalam sebuah survei baru-baru ini memperkirakan orang akan panik saat kita menemukan kehidupan asing. Tapi penelitian Prof. Varnum menunjukkan semuanya tersebut bersifat hiperbola (dibesar-besarkan). Realitasnya mungkin akan sangat biasa-biasa saja.

Pertama, kita sepertinya akan menemukan makhluk hidup mikroba atau alien “tidak cerdas” sebelum kita bertemu makhluk dunia lain. Jadi, Varnum membatasi lingkup penelitian tersebut pada reaksi manusia terhadap berita bahwa ilmuwan memastikan keberadaan kehidupan mikroba alien.

Penelitian tersebut dimulai dengan analisis kontekstual awal, yang mengukur reaksi terhadap berita bahwa kehidupan di luar bumi mungkin saja ada. Penelitian tersebut termasuk lima peristiwa “penemuan” utama: penemuan pulsar tahun 1967, sinyal “Wow!” 1977, penemuan mikroba fosil di Mars pada tahun 1996, penemuan bintang Tabby tahun 2015, dan penemuan exoplanet 2017 di zona layak huni sebuah bintang.

Para peneliti menganalisis liputan berita, memo pemerintah dan acara siaran pers untuk mengetahui persentase kata dalam setiap artikel yang positif, negatif, penghargaan atau risikonya. Kata-kata yang menggambarkan pengaruh positif lebih banyak terjadi pada orang yang menggambarkan pengaruh negatif. Temuan awal mereka menunjukkan bahwa reaksi keseluruhan masyarakat terhadap berita tentang kehidupan alien adalah positif, dan lebih memberi penghargaan.

Mereka kemudian beralih ke Mechanical Turk Amazon dan meminta 504 orang untuk menanggapi situasi hipotetis sperti: membayangkan para ilmuwan baru saja menemukan kehidupan mikroba di luar Bumi. Para partisipan diberi tahu untuk menggambarkan reaksi mereka, begitu pula reaksi orang lain. Sekali lagi, orang cenderung lebih positif. Mereka mengulangi eksperimen dengan contoh yang lebih konkret seperti: liputan New York Times tentang pengumuman Bill Clinton pada 1996 tentang kehidupan orang Mars, atau pengumuman Craig Venter tentang kehidupan sintetis. Sekali lagi, penemuan alien dipandang positif.

“Bias positif lebih kuat tentang kehidupan mikroba di luar bumi daripada kehidupan sintetis. Tampaknya ada sesuatu yang sangat positif tentang kehidupan alien,” kata Prof. Varnum. Dia mempublikasikan hasil penelitian tersebut awal Januari 2018 di jurnal Frontiers in Psychology.

Masyarakat Tetap Tenang dengan Penemuan Alien

Tentu saja, analisis kontekstual tentang situasi hipotetis dan kejadian masa lalu tidak dapat memprediksi apa yang sebenarnya akan terjadi jika kita mengonfirmasi kehidupan di planet ini. Namun Prof. Varnum mengatakan bahwa pengumuman Clinton 22 tahun yang lalu sama baiknya dengan kasus uji coba, dan dampak utamanya terhadap dunia adalah isyarat yang sesungguhnya.

“Hal ini tidak menyebabkan pergeseran radikal dalam cara orang menjalani hidup mereka. Tidak menyebabkan orang meninggalkan sesuatu,” kata Prof. Varnum. “Manusia telah mengalami perubahan paradigma yang cukup kuat, dari tidak berada di pusat alam semesta hingga evolusi Darwin. Dulu, orang takut akan paradigma tersebut. Tapi gagasan bahwa penemuan seperti ini akan mengacaukan sesuatu, ternyata, sesuatu yang konyol.”

Prof. Varnum berpikir bahwa membenarkan kehidupan di alam semesta mungkin dipandang positif karena memberikan kenyamanan bagi umat manusia yang kesepian.

“Paling tidak untuk saya, itu membuat saya merasa bahwa jika kita mengonfirmasi kehidupan alien, saya akan merasa seperti alam semesta adalah tempat yang lebih hangat; bahwa kita tidak berada di sini sendirian,” kata Prof. Varnum.

Para peneliti dalam kesimpulannya menyatakan bahwa penelitian tersebut merupakan sebuah batu loncatan terhadap penelitian-penelitiandi masa depan.[MY24]

BAGIKAN ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA:

Kategori: Sains
Kata kunci:
Penulis:
id_IDBahasa Indonesia