Kenapa Kafein Kopi Membuat Ingin BAB?
My24hours.net, Indonesia – Mengapa kafein pada kopi membuat ingin BAB (buang air besar)? Menurut penelitian, apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Berikut penjelasannya.
Memulai hari dengan secangkir teh panas atau kopi panas benar-benar telah menjadi ritual pagi yang mendunia. Kebanyakan orang sangat gemar menyeruput kopi sehingga seluruh siklus tubuh mereka mulai tergantung pada satu cangkir untuk memulai harinya.
Salah satu anggapan paling umum yang berhubungan dengan kebanyakan orang adalah bahwa buang air besar sangat tergantung pada asupan kafein dalam tubuh. Sehingga minum kopi atau minuman berbasis kafein telah lama dikaitkan dengan keinginan untuk buang air besar. Pernahkah Anda berpikir mengapa kafein memicu pergerakan usus secara instan?
Penelitian terkait kopi membuat ingin BAB
Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa minuman berbasis kafein seperti teh atau kopi bisa merangsang gerakan usus. Dengan demikian akan membuat dorongan untuk buang air besar. Tetapi apakah ini benar?
Menurut sebuah sebuah penelitian, mengatakan bahwa kepercayaan minum kopi membuat sering buang air besar adalah tidak benar. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh University of Texas Medical Branch di Galveston, menemukan bahwa kafein menyebabkan peningkatan kontraksi otot usus dalam kasus percobaan pada tikus.
Penelitian tersebut dilakukan pada dua kelompok tikus, yang diberi dosis kafein dan kopi tanpa kafein selama tiga hari. Pada akhir penelitian, terlihat bahwa tikus sering buang air besar setelah kafein dicerna.
Namun, diamati juga bahwa orang yang minum minuman berenergi atau soda berkafein tidak mengalami peningkatan aktivitas usus yang sama. Hal ini membuatnya sulit untuk memutuskan, apakah kafein atau hal lain yang memicu pergerakan usus.
Efek asam lambung
Adalah umum bahwa kebanyakan orang merasakan sesuatu, setelah 20-30 menit minum kopi atau teh. Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa jumlah kafein yang ada dalam kopi yang menyebabkan keinginan buang air besar ini. Minum kopi menyebabkan peningkatan asam lambung seperti asam klorogenat dan N-alkanoyl-5-hydroxytryptamides. Komponen-komponen ini hadir dalam kopi dan memengaruhi asam lambung alami yang menyebabkan buang air besar.
Kontraksi otot usus
Sesuai dengan Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, minum kopi mengarah pada pergerakan gastrointestinal dan proses ini disebut peristaltik. Proses ini menyebabkan kontraksi otot yang berdampak pada pergerakan makanan dari satu tempat ke tempat lain di dalam saluran usus. Dan kafein membantu mempercepat pengeluaran makanan yang dicerna. Jadi, jika Anda minum teh atau kopi, Anda dapat mendapatkan reaksi serupa yang meningkatkan keinginan Anda untuk buang air besar.
Intoleransi laktosa
Hal lain yang memiliki dampak pada pergerakan usus adalah adanya susu dalam kopi atau teh. Susu dapat membuat Anda merasa terganggu dan meningkatkan keinginan untuk sering berkunjung ke kamar mandi. Menurut penelitian, hampir 65% dari populasi masyarakat tidak toleran laktosa atau setidaknya sensitif terhadap susu. Laktosa yang menyebabkan perut buncit setelah minuman berkafein berat yang dibuat dengan susu.
Kesimpulan
Tidak peduli berapa banyak alasan yang Anda berikan kepada pecinta kopi atau teh, mereka tidak akan menyingkirkannya dengan cara apa pun. Selain itu, kopi dan teh memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa yang tidak dapat diabaikan. Efek pencahar kopi menjadikannya minuman yang luar biasa untuk memulai hari Anda dan keberadaan antioksidan dapat membantu Anda berkonsentrasi.
Namun, penting untuk menikmati kafein dalam jumlah yang sedang. Tetapi jika kafein menyebabkan perut buncit dan menyebabkan mulas, maka Anda harus mencari bimbingan medis.[MY24]
Kategori: Kesehatan,Sains
Kata kunci: kopi, Minuman, penelitian
Penulis: